KMP Bontoharu pun dinyatakan hilang kontak. Kekhawatiran bertambah lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Sebab, BMKG sempat mengeluarkan peringatan terjadinya hujan deras dan angin kencang selama tiga hari mulai 1 April 2021 hingga 3 April 2021.
Benar saja, KMP Bontoharu dan 298 penumpang ternyata nyaris berhadapan dengan badai di rute yang mereka lewati.
Kapten KMP Bontoharu pun tak tinggal diam.
Dia mengambil keputusan mengalihkan haluan kapal dan berlayar ke arah berbeda untuk menghindari badai.
"Jadi nahkoda mengambil posisi yang pas karena kondisi arus belum pas untuk dilakukan perputaran kapal balik arah ke Pelabuhan Pamatata Selayar," kata General Manajer ASDP Cabang Selayar Ardian.
Baca juga: Ahli Beberkan Ancaman Marabahaya di Balik Fenomena Pencarian Emas di Pantai Maluku Tengah, Apa Itu?
Berdasarkan pemantauan marine traffic, KMP Bontoharu bisa diketahui keberadaannya.
"KMP Bontoharu sudah dapat berkomunikasi dengan SROP Selayar ETA," kata Kepala Kantor Basarnas Sulsel Djunaidi.
"KN SAR Kamajaya dengan jumlah crew 19 orang sudah menuju ke Perairan Selayar. Mereka akan melakukan intercept yaitu memotong jalur pelayaran untuk dapat segera menuju ke lokasi KMP Bontoharu,” lanjut Djunaidi.