Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Itu Sudah Ditahlilin, Ternyata Masih Hidup, Alhamdulillah"

Kompas.com - 18/03/2021, 16:16 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Pihak keluarga merasa yakin bahwa polisi korban tsunami Aceh yang ditemukan di RSJ Zainal Abidin, Banda Aceh, adalah Ajun Brigadir Polisi Asep. Hal itu terlihat dari bekas jahitan di kening dan tahi lalat di telinga.

Kakak kandung Asep, Burhan mengatakan, bekas jahitan di kening itu adalah luka yang dialami akibat Asep terjatuh di kamar mandi saat ia masih kecil.

Burhan mengaku merasa tidak percaya sekaligus bahagia bahwa adiknya ditemukan masih hidup.

Padahal pada 2004 silam, pihak keluarga sudah menganggap Asep meninggal sehingga menggelar tahlilan 40 hari hingga satu tahunan.

"Percaya nggak percaya awalnya. Karena dulu itu sudah ditahlilin, 40 hari, satu tahunan, ternyata masih hidup. Alhamdulillah," kata Burhan kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya di Dusun 1, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Baca juga: Keluarga Yakin Polisi Korban Tsunami Aceh yang Ditemukan di RSJ Itu Asep, Ini Alasannya

Burhan menuturkan, Abrip Asep adalah anak kelima dari tujuh bersaudara.

"Saya anak ketujuh, adiknya. Waktu dia tugas ke Aceh dulu, saya baru 17 tahun," kata Burhan.

Kabar gembira itu datang saat teman satu letting Abrip Asep datang ke rumah beberapa hari lalu.

Teman satu leting itu kini bertugas di Mako Brimob Rawa Laut, Bandar Lampung.

"Pas ditunjukkan foto, kami yakin itu kakak kami, ada ciri khusus dari dia," kata Burhan.

Ciri khusus itu adalah bekas jahitan di kening dan tahi lalat di telinga sebelah kanan.

"Itu luka waktu dia kecil, jatuh di kamar mandi," kata Burhan.

Edi (60), kakak ipar Abrip Asep menambahkan, adik iparnya sempat pulang ke Lampung sebelum ditugaskan ke Aceh pada 2004 lalu.

Saat itu, ayahanda Asep, M Yusuf baru meninggal dunia.

"Dia dua kali tugas di Aceh, terakhir ketemu pas ayah mertua meninggal dunia," kata Edi.

Edi mengatakan, keluarga sangat bersyukur jika benar yang ditemukan di Aceh itu adalah Asep. Karena ada tahapan lain yang harus dijalani untuk memastikannya.

"Dari awal dikasih lihat, keluarga yakin itu Asep. Teman-teman SMA-nya yang datang juga yakin itu Asep," kata Edi.

Edi menuturkan, untuk sementara baru hal tersebut yang bisa disampaikan dari pihak keluarga. Karena harus memastikan kebenaran dari informasi tersebut.

"Tunggu kepastian nanti," kata Edi.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria diduga polisi Baharaka Asep dari Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00 yang dinyatakan hilang pasca-tsunami 2004 kini ditemukan sebagai salah satu pasien Rumah Sakit Jiwa Zainal Abidin Banda Aceh.

Baca juga: Abrip Asep Diberi Gelar Anumerta Usai Hilang Saat Tsunami Aceh, Ibunya Selama Ini Yakin Sang Anak Masih Hidup

Video pertemuan anggota Polda Aceh yang mengaku seangkatan dengan Asep di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh viral di media sosial sejak Rabu (17/3/2021).

Dalam rekaman video berdurasi 00,12 detik itu tampak rekannya terlihat sangat bergembira saat menyampaikan informasi ke rekan polisi seangkatan Letting 351. (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor: Farid Assifa)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com