PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson memastikan, sebenarnya masa kedaluwarsa atau expired date vaksin Covid-19 Sinovac sampai 2023.
Namun, karena karena persetujuan vaksin diberikan melalui emergency use autorization, maka Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masa berlakunya dipersempit.
“Sebenarnya masa kedaluwarsa vaksin Sinovac itu sampai 2023, tetapi karena persetujuan vaksin diberikan emergency use autorization maka BPOM minta masa berlaku dipersempit,” kata Harisson kepada wartawan, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Dinkes Banjarmasin Pastikan Vaksin yang Kedaluwarsa 25 Maret Sudah Habis Dipakai
Harisson menjelaskan, vaksin tahap pertama bagi tenaga kesehatan sebanyak 15.760 dosis.
Vaksin tersebut memiliki tanggal kedaluwarsa pada 25 Mei 2021, akan tetapi dimajukan BPOM menjadi 25 Maret 2021.
"Saat ini vaksin tersebut sudah habis digunakan untuk para tenaga kesehatan," ujar Harisson.
Harisson menerangkan, vaksin tahap kedua juga sudah dikirim. Vaksin ini dikirim dalam 2 termin pengiriman. Termin pertama sebanyak 80.780 dosis dengan tanggal kedaluwarsa pada 26 Juli 2021. Kemudian termin kedua sebanyak 120.330 dosis dengan tanggal kedaluwarsanya Agustus 2021.
“Vaksin ini juga tengah dilakukan vaksinasi dengan sasaran warga lanjut usia dan pelayan publik,” ucap Harisson.
Baca juga: Gibran Minta Tambahan Vaksin ke Pemerintah Pusat demi Kebut Vaksinasi
Diberitakan, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasan perihal vaksin Sinovac yang disebut akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021.
Menurut Nadia, informasi itu merujuk kepada vaksin Sinovac pengadaan batch pertama.
"Mengenai kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac (produksi Sinovac) batch pertama, yakni sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," ujar Nadia melalui keterangan video yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/3/2021) malam.
"Vaksin ini telah kita gunakan untuk diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50.000 orang pemberi pelayanan publik. Saat ini, vaksin ini sudah habis kita gunakan," jelasnya.
Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Sri Sultan HB X Ajak Lansia di Yogyakarta Ikut Vaksinasi
Dia pun mengungkapkan, vaksin yang akan kedaluwarsa itu merupakan vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial yang berisi satu dosis. Atau untuk satu kali penyuntikan.
Sementara itu, Nadia menyebut vaksin Sinovac saat ini digunakan untuk vaksinasi lansia dan pemberi pelayanan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar.
"Menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.