Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama: 36 Persen Masyarakat Meragukan Vaksin karena Dianggap Haram

Kompas.com - 12/03/2021, 07:53 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qourmas atau Gus Yaqut  mengatakan, ada 36 persen masyarakat yang masih meragukan kehalalan vaksin yang tengah gencar diberikan pemerintah.

"Soal vaksin ini masih ada 36 persen masyarakat kita yang masih meragukan, karena vaksin dianggap tidak halal, dianggap haram. Jadi saya kira tugas kita semua memberikan pengertian pada masyarakat bahwa vaksin ini penting dan harus dilakukan," kata Yaqut usai meresmikan gedung belajar MAN 2 Mataram, NTB, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Mengenal 2 Vaksin Covid-19 Buatan India, Covaxin dan Covishield

Yaqut mengatakan, hal itu harus selalu diingatkan pada masyarakat, mengingat vaksin selain menjaga imunitas diri sendiri juga bisa menjaga imunitas keluarga dan lingkungan.

Dia berharap para tokoh agama memberi pemahaman agar masyarakat yakin vaksin yang ada di Indonesia telah teruji dan halal.

Menag juga menyebut masih ada warga yang menolak vaksin tanpa dasar yang jelas.

Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Indonesia Beli Vaksin Covid-19 di Banyak Negara

Apabila dasarnya kehalalan, MUI sudah sudah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin itu halal.

"Ini yang harus sering kali disampaikan pada masyarakat bahwa vaksin itu perlu, penting, dan harus. Ini untuk melindungi diri kita, masyarakat, dan lingkungan di sekitar kita," ungkapnya.

Terkait masyarakat yang khawatir akan kehalalan vaksin adalah warga muslim yang jumlahnya mayoritas di Indonesia.

Yaqut mengatakan, kehalalan vaksin telah dibuktikan dari vaksinasi tokoh agama, kiai, ulama, serta Presiden Jokowi.

"Jadi saya kira itu jawaban. Kalau kiai mau divaksin, memang kiai kalau divaksin tidak mempertimbangkan halal haram? Pasti mempertimbangkan halal haram. Faktanya mereka mau, artinya vaksin ini halal. Jadi kalau vaksin ini halal tidak usah diperdebatkan, vaksin untuk melindungi diri kita," katanya.

Terkait keraguan masyarakat di NTB , Masnun, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) NTB, yang turut mendampingi Menag berharap masyatakat percaya pada program pemerintah.

Dia menyebut vaksin telah melalui kajian dan uji syahih guna menjaga iman dan imun agar senantiasa aman.

"Pemerintah tidak mungkin akan menyengsarakan rakyatnya, sudah ada uji syahih. Dari berbagai perspektif secara integratif, ada sain, ada religi, ada agama. Sehingga MUI meyakinkan vaksin halal untuk memberikan perlindungan pada warga negara untuk kemaslahatan umat," kata Masnun.

Dia mengatakan para tokoh agama terutama ulama dan tuan guru di NTB telah menjalani vaksin. Saat ini masyarakat NTB juga tengah menunggu mendapatkan vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com