Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Penyadaran Bencana

Kompas.com - 20/06/2013, 09:08 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Menanggapi permintaan tersebut, Hendrik Rawambaku, Ketua Komisi D DPRD NTT, mengatakan pemerintah berusaha mencari solusi permanen dari bencana banjir di Kecamatan Malaka. "Pembuatan tanggul adalah solusi parsial, sementara penyebab utama dari banjir itu adalah penggundulan hutan di hulu," katanya.

Antisipasi

Antisipasi datangnya bencana seharusnya memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat. Budaya akrab lingkungan, antisipasi, dan mitigasi bencana, akan membantu mengurangi risiko bencana.

"Jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana sebenarnya bukan karena bencana itu sendiri, tapi karena ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi bencana," kata Amin Megatani, manajer program PRB dari Plan International.

Ia menambahkan, yang menjadi tantangan dalam program PRB adalah mengubah pola pikir masyarakat yang selama ini meyakini bahwa bencana alam adalah takdir Tuhan atau kutukan.

"Kita bisa melihat manfaat PRB dari kejadian gempa dan tsunami di Jepang beberapa waktu lalu. Meski skala bencananya besar tapi korbannya sedikit karena sistem di sana sudah berjalan," katanya.

Senada dengan Amin, Peter mengatakan kegiatan pelatihan dan juga simulasi untuk menghadapi bencana akan membuat warga di daerah rawan bencana lebih siap ketika bencana tersebut benar-benar datang.

"Simulasi bencana akan meningkatkan keterampilan warga sehingga mereka bisa mengorganisasi diri menghadapi bencana," katanya.

Simulasi seharusnya jadi program rutin yang diadakan setiap tahun. Namun di luar itu, tentu lebih mendesak untuk menyelesaikan pemicu bencana, terutama bencana yang diakibatkan oleh faktor manusia seperti banjir atau longsor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com