Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Komodo Hewan Terkejam di Dunia?

Kompas.com - 29/05/2013, 09:31 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PULAU KOMODO, KOMPAS.com — Harimau tidak pernah memakan anaknya. Ungkapan ini sering disampaikan oleh orangtua-orangtua dahulu untuk ibu manusia agar mencintai anaknya.

Ungkapan itu juga memiliki arti, sebagai hewan paling buas, ternyata induk harimau memiliki naluri ibu yang sangat baik.

Ibu harimau akan mengandung anaknya, menyusui, mengasuh anak dengan kasih sayang, sampai sang anak dapat hidup sendiri.

Buaya sebagai hewan buas di air juga merupakan induk yang penyayang. Jangan coba-coba mendekat ke lokasi induk buaya yang sedang mengeram kalau tidak mau dikejar dan di mangsa.

Ketika telurnya menetas, induk buaya dengan sangat hati-hati membawa anak-anaknya ke air menggunakan mulutnya.

Anak-anak yang masih belum memiliki kemampuan bertahan itu berada di sela-sela gigi induknya yang sangat tajam, tanpa tersakiti.

Lain harimau dan buaya, lain pula komodo. Hewan asli Indonesia yang baru saja dikategorikan sebagai tujuh keajaiban baru dunia ini disebut-sebut sebagai hewan yang lebih kejam dibanding harimau.

Pernyataan itu bukan disampaikan oleh orang biasa. Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Agustinus Ch Dula, sangat percaya itu.

Menurutnya, predikat kejam itu merupakan salah satu keistimewaan komodo.

"Induk komodo merupakan hewan yang paling kejam di dunia. Naluri keibuannya hanya sampai tahap mengerami telur. Begitu anaknya menetas, anak komodo harus cepat berlari menuju pohon atau bersembunyi di lubang. Kalau tidak, induknya akan memakan anaknya," kata Bupati Kabupaten Manggarai Barat Agustinus Ch Dula.

Benarkah komodo sebagai hewan terbuas? Benarkah hanya komodo sebagai hewan yang memakan anaknya sendiri?

Dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan televisi National Geografic, di Afrika, pernah ditemukan seekor induk macan tutul memakan anaknya yang masih bayi.

Hanya, anak macan itu sudah mati terlebih dahulu. Matinya pun akibat ditelan oleh seekor ular sanca besar saat sang induk pergi mencari makan.

Ketika induk macan pulang membawa hasil buruan, dia tidak menemukan anaknya di tempat persembunyian yang sebenarnya sangat sulit dijangkau hewan lain karena dipenuhi onak dan duri.

Ternyata, setelah meneliti saksama, induk macan itu melihat seekor ular sanca besar yang kesulitan bergerak, terjebak di onak dengan perut gembung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com