"Hidup Ganjar...! Hidup Ganjar...!” Sorak-sorai tetangga dan pendukung calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terdengar sejak Minggu (26/5) petang di halaman rumah Parmudji (84), ayah Ganjar, di RT 001/RW 008, Aglik Lor, Semawung Daleman, Purworejo, Jawa Tengah.
Mereka meluapkan kegembiraan seiring tayangan televisi yang menampilkan hitung cepat (quick count) hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jateng. Sorak-sorai terus terdengar sejak diketahui pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko unggul dalam perolehan suara.
Namun, Ganjar berusaha menenangkan mereka karena hitung cepat di televisi baru menunjukkan sekitar 40 persen suara yang masuk. ”Belum, belum..,” ujarnya.
Dua televisi dan sebuah layar proyektor di teras rumah orangtua Ganjar menayangkan berita-berita Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jateng sekaligus hasil hitung cepat. Saat hitung cepat dinyatakan tuntas, halaman rumah orangtua Ganjar penuh sesak orang-orang.
”Selamat, Mas Ganjar.... Selamat nggih, Mas..,” tutur warga yang bergantian menyalami Ganjar.
Menyambut kemenangan sementara itu, beberapa pendukung Ganjar langsung memangkas habis rambut kepala mereka alias potong gundul.
Hingga Senin luapan kegembiraan menyambut kemenangan Ganjar-Heru terus berlanjut. Di Kabupaten Purbalingga, Senin siang, relawan Garuda Perwira (Ganjar Heru Dambaan Masyarakat Purbalingga) menggelar doa bersama dan cukur gundul massal.
K
Koordinator relawan Garuda Perwira, Sumarno, mengungkapkan, 25 pendukung Ganjar-Heru menyediakan diri untuk cukur gundul. Mereka bernazar memotong rambut habis jika Ganjar-Heru menang.
Di Kota Solo yang juga merupakan basis PDI-P, komunitas Republik Aeng Aeng dan keluarga besar Pasar Gede, Solo, menggelar syukuran atas terlaksananya Pilkada Jateng aman dan damai dengan cara membagi-bagikan jenang (bubur) sumsum gratis di depan Pasar Gede, Senin. Bubur tersebut dibagikan kepada sekitar 400 orang, antara lain tukang becak, pedagang pasar, dan pembeli.
Presiden Republik Aeng Aeng Mayor Haristanto mengatakan, Pilkada Jateng yang aman dan damai patut disyukuri bersama. Hal itu menunjukkan proses berdemokrasi masyarakat Jateng semakin dewasa.
Di Kota Semarang, euforia kemenangan pasangan Ganjar-Heru mulai terasa sejak Minggu siang setelah penghitungan suara dimulai. Persentase perolehan suara yang terus naik mengungguli calon lain membuat suasana posko pemenangan di Panti Marhaen (kantor DPD PDI-P Jateng) makin sibuk. Ratusan orang berdatangan silih berganti.
Kesenian kuda lumping hingga dangdut menjadi hiburan bagi pengunjung yang datang. Kemeriahan semakin lengkap saat Ganjar tiba di Panti Marhaen, Minggu malam. Semua berusaha menyambut dan berebut berjabat tangan dengan calon gubernur itu. Ganjar seperti seolah menjadi magnet yang setiap orang ingin mendekat mengucapkan selamat dan berfoto.
Citra birokrat yang serba kaku dan formal dicairkan dengan gaya anak muda yang santai dan egaliter. Tangan kanannya tak pernah lupa memberikan salam tiga jari yang selama ini menjadi gayanya seperti dalam sebuah kaus kampanye ”gubernur metal”.