Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit-Sudijono "Bangun nDeso"

Kompas.com - 18/05/2013, 02:59 WIB

Dari akademisi menjadi birokrat, itulah langkah yang dipilih Sudijono menjelang berakhirnya masa jabatan rektor. Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro, Semarang, itu juga dikenal sebagai sosok sederhana dan peduli dengan lingkungan. Tahun 2010, ia menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kategori pembina lingkungan. Selama masa kepemimpinannya, kampus Unnes dikenal sebagai kampus konservasi.

”Timun wungkuk”

Soal gayanya yang kalem, pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur, itu mengibaratkan dirinya sebagai timun wungkuk (ketimun bungkuk). ”Saya baru bermakna jika ada yang mengambil. Dewe ora payu (sendirian tak laku). Cara jual bakul di pasar, daripada dibuang, mendingan untuk tambahan,” tutur Sudijono, yang didampingi ibu kandungnya, Ny Salatun (87), di rumahnya di Semarang.

Saat Bibit memintanya mendampingi dalam Pilkada Jateng, Sudijono berkonsultasi dengan istrinya, Sri Hapsaring Rochyani, dan ketiga anaknya. Konsultasi itu bukan soal setuju atau tidak, melainkan terkait kesiapan mentalnya menjadi wakil gubernur. Memasuki dunia politik perlu kesiapan mental sebab hal baik bisa dinilai buruk dan begitu pula sebaliknya.

Sudijono mengaku, ia mulai memahami keinginan masyarakat setelah melakukan pendekatan dalam tiga minggu ini. Sebagai seseorang yang semasa kecilnya miskin, ia merasakan betul kebutuhan wong cilik. ”Gaya ceplos-ceplas Pak Bibit itu perlu sebab rakyat butuh bahasa yang lugas dan jelas. Sejelas itulah rakyat menghendaki kebutuhannya juga dilayani oleh aparatur birokrasi,” ujarnya.

Jika nanti terpilih, Sudijono diminta Bibit untuk mengerjakan bidang yang belum tersentuh gubernur selama ini, seperti pendidikan, lingkungan, dan pengembangan sumber daya manusia. Hal itu sesuai dengan kompetensinya. Ia juga diharapkan menjembatani hubungan Bibit dengan ulama di Jateng. ”Ulama dan kiai itu ibarat wakil Tuhan. Mereka yang menjaga pemimpin agar tetap berada di rel, melayani masyarakat,” kata Sudijono.

Selain memperkuat program Bali nDeso Bangun nDeso, Bibit-Sudijono akan memberikan perhatian pada pendidikan dan lingkungan. Salah satunya, konservasi hutan dan penghijauan kawasan. (WHO/SON/WEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com