Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilmi Pernah Tegur Mentan di Lembang

Kompas.com - 17/05/2013, 14:13 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Suswono mengaku pernah menghadap Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin di Lembang. Suswono menghadap Hilmi dalam kapasitasnya sebagai kader PKS.

"Saya memang silaturahim ke Ustaz Hilmi sebagai Ketua Majelis Syuro, saya anggota," kata Suswono saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Suswono menjadi saksi untuk dua terdakwa kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Dia menjawab pertanyaan yang diajukan tim pengacara Juard dan Arya.

Menurut Suswono, dalam pertemuan di Lembang tersebut, Hilmi menyampaikan keluhan masyarakat seputar isu beredarnya daging oplosan atau daging celeng.

"Beliau sampaikan, kan dari partai Islam, akan melukai hati umat Islam," tutur Suswono menirukan perkataan Hilmi kepadanya ketika itu.

Atas teguran Hilmi tersebut, Suswono mengaku menjawab bahwa urusan daging oplosan ini merupakan masalah moral masyarakat dan tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya harga daging.

"Jadi saya katakan bahwa, pencampuran daging, lain persoalannya. Ini masalah moral hazard, bukan harga tinggi. Setelah kami tangkap pelakunya, sudah tidak ada lagi," tuturnya.

Saat ditanya apakah pernah berdiskusi dengan Hilmi seputar kuota impor daging sapi, Suswono mengaku tidak pernah.

Dalam kasus ini, Juard dan Arya memberikan hadiah atau janji berupa uang Rp 1,3 miliar kepada Luthfi yang menjabat anggota DPR sekaligus Presiden PKS (saat itu). Pemberian uang itu dilakukan melalui Fathanah.

Menurut surat dakwaan, uang Rp 1,3 miliar tersebut diberikan agar Luthfi menggunakan kedudukannya di partai untuk memengaruhi pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) agar memberikan rekomendasi penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013 untuk PT Indoguna Utama dan perusahaan lain yang masih tergabung dalam grup PT Indoguna.

Posisi Luthfi sebagai Presiden PKS saat itu dianggap mampu memengaruhi Menteri Pertanian Suswono yang juga merupakan petinggi PKS.

Pertemuan di Lembang

KPK juga menetapkan Luthfi dan Fathanah sebagai tersangka kasus ini. Terkait perkara Luthfi dan Fathanah yang masih dalam proses penyidikan, KPK dua kali memeriksa Hilmi sebagai saksi.

Dalam persidangan sebelumnya, nama Hilmi juga disebut. Komisaris PT Radina Bioadicipta Elda Devianne Adiningrat dalam persidangan sebelumnya membenarkan ada perkataan Fathanah yang mengaku telah bertemu Hilmi di Lembang.

Elda membenarkan, Fathanah pernah menyampaikan kepada dia dan Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman kalau pertemuan di Lembang itu menghasilkan kesimpulan yang intinya bersedia membantu PT Indoguna mendapatkan tambahan kuota impor daging sapi.

Kepada Elda dan Elizabeth, Fathanah mengungkapkan kalau pertemuan di Lembang itu diikuti Hilmi, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (sekarang mantan), dan Menteri Pertanian Suswono.

Saat dikonfirmasi, Hilmi mengaku pernah bertemu Fathanah di Lembang. Namun, menurut Hilmi, pertemuan itu bukanlah pertemuan khusus.

Hilmi menceritakan, saat itu, sebelum Idul Adha, dia menyambut rombongan mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Aksa Mahmud yang berkunjung ke Lembang.

"Saya antar berkunjung ke badan inseminasi buatan milik pemerintah," kata Hilmi seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (16/5/2013). Rupanya, lanjut Hilmi, Fathanah ada dalam rombongan Aksa Mahmud tersebut. "Di sana, tapi ternyata di rombongan itu ada Fathanah," ujar Hilmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

    9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

    Nasional
    Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

    Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

    Nasional
    Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

    Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

    Nasional
    Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

    Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

    Nasional
    Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

    Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

    Nasional
    BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

    BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

    Nasional
    PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

    PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

    Nasional
    Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

    Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

    Nasional
    PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

    PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

    Nasional
    Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

    Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

    Nasional
    Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

    Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

    Nasional
    Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

    Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

    Nasional
    Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

    Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

    Nasional
    Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

    Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

    Nasional
    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com