Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Berlebih di Pelabuhan Lembar

Kompas.com - 11/05/2013, 04:13 WIB

Mataram, Kompas - Pengusaha angkutan sungai, danau, dan penyeberangan yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengeluhkan banyaknya kapal feri penyeberangan yang beroperasi di pelabuhan tersebut. Pasalnya, jumlah kapal yang ada tidak sesuai dengan jumlah dermaga yang tersedia.

”Pelabuhan Lembar saat ini dilayani 32 kapal, sementara dermaga hanya ada tiga. Dua dermaga untuk kapal penumpang dan satu dermaga plengsengan untuk kapal barang. Akibatnya, kapal harus antre di laut dalam waktu cukup lama untuk bisa tambat,” kata Ketua DPC Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Soekartaji Anwar, Jumat (10/5).

Jumlah dermaga yang sangat terbatas itu, dikatakan Soekartaji, juga masih harus berbagi giliran dengan kapal Pertamina yang membawa elpiji.

Banyaknya kapal di lintasan itu, ungkapnya, terjadi karena pengelola kapal terlalu mudah memperoleh izin yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan untuk melayani lintasan itu.

Idealnya, menurut Gapasdap, di lintasan tersebut hanya dilayani maksimal 20 kapal penyeberangan. ”Ketika akan menentukan tarif, Kemenhub minta rekomendasi kepada kami. Tetapi untuk menambah jumlah kapal ini, Kemenhub sama sekali tidak mengajak kami bicara,” kata Soekartaji.

Menurut Soekartaji, tidak sebandingnya fasilitas dermaga dengan jumlah kapal di lintasan itu menyebabkan kapal sering tidak tepat waktu dalam kegiatan bongkar muat. Akibatnya, di lapangan terjadi perebutan muatan oleh oknum-oknum tertentu. ”Kami tidak ingin kejadian di lintasan Merak-Bakauheni juga terjadi di sini, karena itu instansi terkait mesti melakukan pengawasan ketat,” ujarnya.

Kondisi memprihatinkan

Sekretaris DPC Gapasdap NTB I Gede Putu Widiana mengatakan, kondisi kapal-kapal penyeberangan di lintasan Lembar-Padang Bai kini dalam kondisi memprihatinkan. ”Banyak kapal tidak terawat karena sulit menutupi biaya perawatan dan operasional kapal,” ujarnya.

Putu juga menyebutkan bahwa sarana dan prasarana di lintasan tersebut sudah tidak laik karena tidak sebanding antara kapasitas dermaga dan kemampuan tonase kapal. Selain itu, daya dukung sandaran lebih kecil ketimbang ukuran kapalnya.

”Misalnya di dermaga I Lembar, kapasitas dermaga mencapai 2.000 GRT, sedangkan kapal yang sandar bisa mencapai 2.500 GRT,” ujar Putu. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com