Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT: Alur Feri Semrawut

Kompas.com - 30/04/2013, 03:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Ketua Tim Investigasi Tubrukan KMP Bahuga Jaya dengan MV Norgas Cathinka Capt Sri Untung mengungkapkan, alur lintas feri di Merak-Bakauheni sangat semrawut. Pergerakan kapal feri di Selat Sunda itu ternyata tidak diatur sistem kontrol lalu lintas tertentu.

”Feri ke barat seharusnya lewat utara, feri ke timur lewat selatan, tetapi ternyata tidak begitu,” ujar Untung, di Jakarta, Senin (29/4), saat memaparkan laporan akhir investigasi tubrukan tersebut. Pada kesempatan itu Untung didampingi Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Marsekal Muda (Purn) Tatang Kurniadi.

Dalam rekomendasi KNKT, Tatang menjelaskan, KNKT mengusulkan pemisahan alur kapal feri di Merak-Bakauheni dan menentukan pola operasi kapal feri dengan tepat berdasarkan aspek kecepatan kapal untuk mencegah penumpukan kapal di satu lokasi.

”Kepada operator feri, KNKT merekomendasikan peningkatan komunikasi navigasi dan pemahaman terhadap Convention on the International Regulations for Preventing Collisions at Sea (Colreg). Selain itu, merekomendasikan petugas jaga untuk meningkatkan kewaspadaan saat kapal akan melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia,” ujar Tatang.

Terhadap manajemen perusahaan Norgas Carrier, kata Tatang, KNKT menyampaikan rekomendasi untuk meningkatkan implementasi sistem manajemen keselamatan, terutama pengawakan anjungan, penerapan Colreg, dan pengawasan keliling.

Akibat tubrukan itu, MV Norgas Cathinka hanya mengalami kerusakan ringan pada struktur haluan. Sebaliknya, pada pukul 05.25 tanggal 26 September 2012 itu KMP Bahuga Jaya tenggelam hingga kedalaman 79 meter.

”Dari analisis diketahui muatan (KMP Bahuga Jaya) bergeser ke kiri akibat tumbukan sehingga kapal miring. Saat itu diperkirakan air laut mulai memasuki geladak kendaraan utama melalui bukaan di dinding kapal. Kondisi itu yang selanjutnya memengaruhi stabilitas kapal,” kata Tatang. (RYO/LKT/K10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com