Di Jakarta, kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa langsung menggelar rapat koordinasi, membahas kelangkaan solar bersubsidi. Rapat tersebut dihadiri, antara lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan, dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Andy Noorsaman Sommeng.
Jero Wacik menyatakan, pemerintah akan menambah pasokan untuk mengatasi persoalan kelangkaan solar bersubsidi tersebut. Pertimbangannya, kelangkaan solar bisa berimbas ke sektor riil, bahkan dapat memicu inflasi.
Kuota bahan bakar minyak bersubsidi, Premium dan solar, tahun 2013 adalah 46 juta kiloliter. Secara alami, kuota pasti jebol mengingat realisasi tahun lalu sudah mencapai 45,2 juta kiloliter. Oleh sebab itu, pemerintah akan menambah kuota menjadi 48,5 juta kiloliter.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo menyatakan, kelangkaan solar bersubsidi terjadi lantaran kuota solar bersubsidi di sejumlah tempat telah habis.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya menyatakan, hingga triwulan I-2013, penyaluran solar bersubsidi di hampir seluruh provinsi telah melebihi kuota. Kelebihan kuota itu rata-rata secara nasional mencapai 5,2 persen.