Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2013, 19:57 WIB
Adi Sucipto

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com — Terhitung Januari hingga 20 April 2013 Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gresik, Jawa Timur, mencapai 294 kasus. Dinas Kesehatan Gresik menyebutkan pada Januari tercatat 116 kasus, Februari (99), Maret (61), dan April selama tiga pekan sebanyak 29 kasus. Sebaran DBD mencapai 129 desa di 17 kecamatan dari 18 kecamatan, hanya Kecamatan Tambak yang belum ada temuan.     

Kepala Dinas Kesehatan Gresik Sugeng Widodo, Senin (22/3/2013), menyebutkan, sebaran terbanyak di Kecamatan Manyar sebanyak 49 kasus, Kebomas (42), dan Gresik (39). Pihaknya menyatakan perang terhadap nyamuk Aedes aegypti yang memicu penyebaran DBD. Di wilayah terjangkit dilakukan pengasapan (fogging). 

Pada 2013 dianggarkan 200 titik fogging fokus. Fogging dilaksanakan di wilayah yang ada penderita DBD dengan radius 200 meter terdapat penderita lain. "Melalui pemeriksaan epidemologi (PE) daerah tersebut positif, maka akan dilakukan penyemprotan pengasapan dengan menggunakan insektisida malathion," kata Sugeng.     

Ia berharap agar masyarakat tetap berhati-hati meskipun penyebarannya cenderung menurun seiring dengan musim kemarau. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tetap perlu dilakukan terutama membasmi jentik nyamuk pada genangan air. "Bak mandi, serta tempat lain yang memungkinkan ada genangan air perlu diwaspadai. Bak mandi harus dibersihkan secara berkala dan benda-benda yang menjadi sarang nyamuk harus disingkirkan," katanya.     

Orangtua harus mewaspadai bila bayi dan anak mengalami panas demam tinggi dalam 3-4 hari tanpa ada gejala flu atau penyakit lain. Bila panas belum turun pada hari ke tiga sebaiknya langsung dibawa ke dokter atau puskesmas. "Biasanya pada bayi dan anak-anak yang demam tinggi akan dilakukan pemeriksaan untuk memastikan terjangkit DB atau tidak," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com