Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergelak Menikmati Polah Orangutan

Kompas.com - 21/04/2013, 05:09 WIB

Lasang Teras Garu dilengkapi lima kamar. Ruang-ruang lain di kapal dengan dua lantai itu pun cukup nyaman untuk tempat merebahkan tubuh dan beristirahat beralaskan matras. Wisata malam ternyata tak kalah mengasyikkan. Kunang-kunang bermain memendarkan cahayanya.

Pada malam hari, pemandangan berubah menjadi kelap-kelip lampu perahu dan rumah penduduk. Embusan angin nan lembut seusai makan malam membuat mata terasa berat mengerjap-ngerjap. Jika langit bersih, akan tampak bintang-bintang dan bulan dengan sinarnya memantul di permukaan sungai.

Desir riak-riak sungai ditambah suara-suara satwa liar bagaikan alunan musik alam yang menemani tidur. Sedikit goyangan kapal yang membuai membuat para penumpang kian terlelap. Jika jumlah wisatawan cukup banyak, tidur di rumah penduduk setempat bisa menjadi pilihan lain.

Di beberapa lokasi juga terdapat lahan yang layak didirikan tenda untuk bermalam sambil memasak makanan. Perjalanan jauh, misalnya, pernah dilakukan wisatawan Australia pada pertengahan tahun 2012 yang berkunjung ke betang Tumbang Malahui di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.

Betang adalah rumah panjang khas suku Dayak. Selama perjalanan tiga hari, wisatawan sangat antusias apalagi saat mengunjungi betang yang telah berusia hampir 150 tahun itu. Keramahan masyarakat menjadi pesona tersendiri saat melakukan susur sungai.

Soros-Bung Karno

Alternatif lain yakni menjelajah Taman Nasional Sebangau dengan keindahan ekosistemnya, melihat lahan gambut termasuk keragaman flora dan fauna khas Kalteng, menikmati panorama beberapa danau, bertualang di rimba, dan menjalani aktivitas masyarakat setempat.

Sendi-sendi kehidupan lokal disentuh dengan belajar menyadap karet, mencari rotan, dan memancing ikan. Tentunya, menikmati keunikan ritual budaya dan mencoba kuliner Dayak sudah termasuk dalam wisata. Selain Lasang Teras Garu, susur sungai bisa dinikmati dengan kapal Getek Tahasak Danum.

Kapal itu bisa mengangkut hingga 25 orang dengan jumlah wisatawan minimal 10 orang. Tarif dan paket-paket wisata yang ditawarkan tak berbeda dengan Lasang Teras Garu. Gamaliel mengatakan, tarif susur sungai di Kalteng termasuk murah dibandingkan wisata di luar negeri.

”Di Afrika, tarif melihat gorila sebesar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 45 juta). Itu pun belum tentu berhasil. Di sini sudah pasti melihat orangutan,” katanya sambil tertawa. Tak terhitung pejabat, artis bahkan tokoh global yang sudah merasakan susur sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com