Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III DPR Akan Panggil Eyang Subur

Kompas.com - 11/04/2013, 17:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat mengusulkan agar Eyang Subur segera dipanggil ke DPR. Hal ini menyusul laporan aktor Adi Bing Slamet ke Parlemen, Kamis (11/4/2013).

"Ada baiknya Saudara Eyang Subur ini dipanggil oleh Komisi III karena ada yang bilang sesat. Kita butuh penjelasan dari Eyang Subur," ujar anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf.

Bukhori bahkan beranggapan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu turun tangan dalam kasus ini. MUI, katanya, perlu memastikan apakah yang diajarkan Eyang Subur sesat atau tidak. "Hal ini untuk memberikan kepastian kepada masyarakat," kata Bukhori.

Anggota Komisi III lainnya, Nurdiman Munir, juga berpandangan serupa. "Kita minta Eyang Subur datang ke sini. Kapolda Metro juga perlu mengambil tindakan karena ada dugaan pembelokan ke arah agama," ucap politisi Partai Golkar ini.

Ia menjelaskan, praktik magis yang diduga dilakukan Eyang Subur memang belum tentu bisa dibuktikan. Nurdiman pun menyarankan agar kasus Eyang Subur diarahkan pada kasus dugaan penipuan sehingga bisa ditindaklanjuti ke kepolisian.

Menanggapi usulan-usulan itu, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PKS, Al-Muzzamil Yusuf, mempertimbangkan waktu yang cukup singkat untuk memanggil Eyang Subur. "Ini mepet karena besok kami sudah masuk masa reses, dan baru kembali akan bersidang satu bulan mendatang," ucap Muzzamil.

Namun, lanjutnya, Komisi III akan mempertimbangkan langkah untuk memanggil Eyang Subur setelah masa reses. "Semua saran dan pandangan akan kami terima," kata Muzzamil.

Sebelumnya, Adi Bing Slamet mengadukan perseteruannya dengan Eyang Subur. Adi pun minta agar Komisi III mempertemukannya dengan Eyang Subur untuk menyelesaikan persoalannya. Adi merasa Eyang Subur telah melakukan penipuan dengan melakukan hal-hal magis terhadap para korbannya.

"Saya sangat berharap bisa lagi bertemu dengan Eyang Subur karena saya sudah tidak pernah ketemu dia lagi. Semoga Komisi III bisa mempertemukan saya sehingga masalah ini bisa terungkap sejelasnya agar tidak ada lagi masyarakat jadi korban dari dia," tutur Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com