Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memeras Perempuan, Oknum Wartawan Diringkus

Kompas.com - 09/04/2013, 15:24 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Seorang oknum wartawan media mingguan dibekuk polisi karena diketahui memeras dan mengancam seorang perempuan berinisial M, warga Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pelaku yang berinisial UD ini ditangkap bersama dua rekannya, yakni ADP dan ER. Ketiganya adalah warga Malang dan Jember, Jawa Timur.

Kabag Humas Polresta Malang, AKP Dwiko Gunawan saat gelar kasus di Mapolresta Malang, Selasa (09/04/2013) menjelaskan, pemerasan berawal ketika salah satu pelaku, UD berkenalan dengan korban, kemudian bertukar nomor telepon.

"Beberapa hari kemudian, pelaku mengajak korban untuk bertemu di salah satu rumah makan di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang," jelas Dwiko, Selasa.

Korban pun menemui pelaku. Saat itu pelaku ditemani dua temannya yang juga mengaku sebagai wartawan, yakni ADP dan ER. Dalam pertemuan itu, pelaku menyampaikan kepada korban bahwa mereka mengetahui hubungan gelap korban dengan pria lain alias selingkuhannya.

"Pelaku mengancam korban akan memberitakan perselingkuhan korban di medianya. Jika korban tak ingin diberitakan, harus membayar uang senilai Rp 5 juta. Karena korban tidak ingin perselingkuhannya diberitakan, akhirnya korban memberikan uang sebesar Rp 1 juta sebagai uang muka," katanya.

Lalu untuk sisanya, jelas Dwiko, korban menjanjikan akan membayarnya dengan ditransfer lewat nomor rekening. Namun belum sempat sisa uang dibayar, korban langsung melaporkan pelaku ke Polresta Malang.

"Berdasarkan laporan korban, polisi menagkap ketiga pelaku itu," katanya.

Saat ini, tambah Dwiko, kasus pemerasan tersebut dalam proses penyidikan. "Karena diduga masih banyak kasus penipuan dan pemerasan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku wartawan itu," katanya.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp 1 juta, empat unit telepon seluler, dan dua sepeda motor lengkap dengan STNK.

"Demi keamanan korban, identitas korban masih kami rahasiakan. Itu juga permintaan korban," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com