Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Rusli Minta Dana PON dari Korporat

Kompas.com - 08/04/2013, 22:56 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Riau Rusli Zainal dikatakan meminta bantuan dana kepada perusahaan-perusahaan untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau. Salah satu perusahaan yang memiliki sumur minyak di sana, PT Chevron Indonesia, mengaku telah menggelontorkan dana Rp 53 miliar untuk pembangunan fasilitas PON Riau.

"Apa yang kita berikan ini merupakan satu bukti komitmen kita kepada masyarakat Riau yang selama ini menunggu-nunggu event yang sebesar PON ya karena ini kan baru pertama kali dalam sejarahnya PON itu dilaksanakan di Riau," kata Presiden Direktur PT Chevron Indonesia Hamid Batubara di Gedung KPK, Jakarta, Senin (8/4/2013), seusai diperiksa KPK.

Hamid diperiksa sebagai saksi bagi Rusli. KPK menetapkan Rusli sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah sekaligus memberikan hadiah terkait revisi peraturan daerah soal PON Riau.

Lebih jauh Senior Vice President Strategic Bisnis Support PT Chevron Yanto Sianipar, saat mendampingi Hamid, mengungkapkan, Rusli tidak meminta bantuan dana itu khusus kepada Chevron. Selaku Gubernur Riau, menurut Yanto, Rusli juga meminta kepada perusahan lain yang menginjakkan bisnisnya di Riau. "Jadi, sifatnya umum saja dan kita memang sudah punya niat untuk membantu, tanpa diminta pun kita sudah punya niat," katanya.

Ia juga mengatakan, bantuan dana ini merupakan bagian dari keseluruhan kerja sama PT Chevron dengan pemerintah. Terjadi beberapa kali pertamuan antara Pemrov Riau dan perusahaan-perusahaan terkait penyelenggaraan PON ini. "Karena di sana kita juga beberapa kali melakukan pertemuan, banyak perusahaan juga yang terlibat, bukan hanya kita," ujar Yanto.

Yanto pun mengklaim tidak ada timbal balik yang didapatkan Chevron setelah menyumbangkan dana yang kemudian digunakan untuk pembangunan fasilitas PON Riau itu. Menurut Yanto, pemberian bantuan uang kepada Pemrov Riau untuk penyelenggaraan PON ini tidak ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi Chevron di Riau.

"Itu betul-betul bantuan Chevron untuk menyukseskan penyelenggaran PON 2012, itu datangnya dari corporate office kita," ujarnya.

Hamid juga mengatakan, bantuan yang diberikan Chevron untuk pelaksanaan PON Riau tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Kementerian Keuangan. Dalam kasus dugaan korupsi PON Riau, KPK menetapkan Rusli sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah sekaligus memberikan hadiah terkait pembahasan rancangan Perda PON. KPK juga menetapkan Rusli yang juga petinggi Partai Golkar itu sebagai tersangka atas dugaan penyalahgunaan wewenang terkait pengesahan bagan kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

    Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

    Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

    Nasional
    Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

    Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

    Nasional
    Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

    Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

    Nasional
    DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

    DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

    Nasional
    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    Nasional
    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com