Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Guntur Kali Ini Terbesar Sejak 1994

Kompas.com - 03/04/2013, 17:07 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan, aktivitas vulkanik dan seismik gunung Guntur di Kabupaten Garut kali ini adalah yang terbesar sejak tahun 1994, 1998 dan 2004.

Dikatakan terbesar oleh Surono karena pada aktivitas vulkanik gunung Guntur kali ini diikuti dengan adanya gempa tremor terus menerus dan cukup lama pada Selasa (2/4/2013). Gempa tremor sendiri adalah kegempaan panjang akibat tekanan dari dalam perut bumi yang memaksa keluar dan telah mendekati puncak gunung. Tanda-tanda gunung akan meletus biasanya ditandai oleh gempa tremor.

"Aktivitas sebelumnya hanya gempa biasa tidak sampai tremor, belum pernah ada tremor sama sekali. Ini artinya aktivitas sudah dangkal," ujar Surono saat ditemui di kantor PVMBG Jalan Diponegoro Kota Bandung, Rabu (3/4/2013).

Kendati tanda-tanda letusan sudah nampak, Surono berharap aktivitas vulkanik itu hanya bagian dari krisis seismik seperti tahun-tahun sebelumnya, dan kekuatan desakan dari dalam perut bumi pun tidak terlalu kuat.

"Tapi kuat atau tidak untuk menembus kubah lava saya tidak tahu. Semoga aktivitasnya sama seperti tahun-tahun sebelumnya dan gunung Guntur tetap kuat dan kokoh. Semoga saja tidak terjadi letusan," ujarnya.

Menurut Surono, letusan gunung Guntur yang terekam dalam sejarah adalah pada tahun 1847. Letusannya sangat dahsyat. Sebab, gunung yang pernah dipakai tempat persembunyian Kartosoewiryo ini tidak memiliki kawah alias tertutup.

"Saya tidak mau berandai-andai. Untuk mendobrak kubah lava yang cukup besar, gunung Guntur pasti membutuhkan kekuatan yang cukup besar. Melihat dari sejarah, paling tidak awan panas terburuk sampai ke kantor Kabupaten Garut yang letaknya lebih dari 8 kilometer," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com