Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi M. Dirgantara

Kompas.com - 02/04/2013, 23:42 WIB

Pada Karat Besi
:untuk guruku

Pada karat besi: sebuah pahat sintagma.
Hari menutup mata.
Dan kau, menghapal nama-nama
dari rahim yang trauma.

Semua bisa jadi basi.
Seperti cinta picisan yang ternyata
sama saja dengan kaos kaki.
Seperti irisan tahu isi pedagang emper.
Seperti terima kasih.

Ini tentu saja perihal terima kasih.

Tentang cangkir saat kami menjadi teh hijau,
dan gunting saat kami rambut yang kepanjangan.
Atau musim gugur ketika kami musim panas yang kurang sabar mendingin.
Juga mengenai pembatas di kami; buku yang berabu.

Bagaimana pun bentuknya.

Karena terima kasih,
mungkin tidak untuk dikenang. Seperti patah hati,  Seperti puisi ini.

Sebab bukan,
kenang-kenangan.

2013

M. Dirgantara adalah pelajar di SMA 1 Pinrang. Seorang pembaca. Sedang was-was perihal UN 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com