JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi masih terus meminta keterangan saksi untuk mengungkap pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013). Keterangan para saksi membantu polisi mengidentifikasi ciri-ciri para penyerang.
"Pemeriksaan saksi-saksi masih berjalan. Total sudah 45 saksi (yang telah diminta keterangan)," ujar Kepala Bidang Humas Polda DI Yogyakarta AKBP Anny Pujiastuti pada acara Rakernis Humas Polri, di Hotel Maharadja, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2013). Dari 45 saksi yang telah diminta keterangan, 13 di antaranya petugas lapas serta 32 yang lain adalah para narapidana dan tahanan di lapas itu.
Pemeriksaan saksi diharapkan mampu membuka titik terang kasus penyerangan yang menewaskan empat tahanan lapas. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjumlah 17 orang berbadan tegap. Mereka mengenakan penutup wajah, pakaian bebas, rompi hitam, dan sepatu PDL. "Semua keterangan saksi jadi salah satu harapan yang bisa membantu mengungkap. Kami maraton kerjanya agar cepat terungkap," kata Anny.
Polisi sejauh ini menolak menduga siapa pelaku penyerangan karena penyelidikan masih berlangsung. Penyidik juga masih menunggu hasil uji balistik proyektil dan selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian. Para saksi menyebutkan bahwa para penyerang berbekal senapan AK-47 dan pistol FN.
Kelompok bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang lapas, Sabtu (23/3/2013) dini hari. Dalam peristiwa itu, empat tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus, Sersan Satu Santosa, ditembak mati.
Keempat tahanan tersebut adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait. Serangan pelaku dinilai sangat terencana. Mereka melakukan aksinya dalam waktu 15 menit dan membawa CCTV lapas. Pelaku diduga berasal dari kelompok bersenjata yang terlatih.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Penyerangan di Lapas Sleman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.