Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Propam Polri Selidiki Pemindahan Tahanan Lapas Sleman

Kompas.com - 26/03/2013, 15:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri telah menurunkan Satuan Profesi dan Pengamanan (Propam) ke Yogyakarta untuk menyelidiki pemindahan tahanan kasus penganiayaan anggota Kopassus. Keempat tahanan itu ditembak mati setelah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

"Tim Propam juga ada di Yogyakarta. Jangan khawatir, dari Propam kita sudah mencari tahu. Seandainya ada kejanggalan dalam proses pemindahan dinilai bentuk pelanggaran tentu bisa menjadi permasalahan lain," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di sela-sela Rakernas Humas Polri di Hotel Maharadja, Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Sebelumnya, empat tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus ditangkap pada Selasa (19/3/2013).Keempatnya adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait. Mereka langsung ditahan di Polres Sleman. Kemudian, pada Rabu (20/3/2013), keempat tahanan dipindahkan ke Polda DI Yogyakarta. Namun, keempatnya bersama tahanan lainnya dipindahkan ke LP Cebongan, Sleman, Jumat (22/3/2013).

Pada Sabtu (23/3/2013) dini hari, empat tersangka pembunuhan anggota Kopassus itu ditembak mati oleh kelompok bersenjata. Polda DIY diduga mengetahui rencana penyerangan sehingga memindahkan tahanan dalam waktu singkat itu. Namun, pihak Polda membantah dan beralasan ruang tahanan di Polda sedang dalam proses renovasi.

"Selagi pemindahan didasarkan keterbatasan sarana dan kebutuhan mendesak, seperti perbaikan, itu sah dilakukan dengan memanfaatkan lapas," terang Boy. Boy mengatakan, jika tim Propam menemukan pelanggaran dari pemindahan tersebut, anggota Polda DIY yang terkait dapat ditindak di internal Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com