Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, 45 Tahanan di Lapas Sleman Didampingi

Kompas.com - 26/03/2013, 13:25 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 45 tahanan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, mulai hari ini, Selasa (26/3/2013), mendapat pendampingan iman dari tim gabungan gereja di DI Yogyakarta. Dari 45 tahanan yang didampingi, dua di antaranya adalah tahanan yang berada satu sel dengan empat tahanan yang tewas.

Pendeta Rima Matruty dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan saat ditemui seusai memberikan pendampingan mengatakan, kegiatan pendampingan akan dilakukan selama tiga minggu ke depan. Pendampingan ini dilakukan untuk mengembalikan kondisi psikis para tahanan.

"Pihak lapas sangat terbuka. Tadi Kepala Lapas juga turut menemani jalannya pendampingan. Kita khusus mendampingi tahanan yang beragama Kristiani," terangnya.

Pendeta Rima menjelaskan program yang dilakukan selama tiga minggu ke depan berupa acara permainan, doa bersama, dan konseling pribadi. Setiap harinya akan berbeda program agar bervariasi. Ada 25 orang yang akan intens memberikan pendampingan di Lapas Cebongan. Konseling akan dilakukan kepada pribadi-pribadi yang mengalami stres dan trauma, seperti dua tahanan yang berada di Sel A5 Blok Anggrek bersama dengan empat tahanan tewas.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (23/3/2013) membuat mereka syok, terlebih lagi dua tahanan yang berada di sel yang sama. "Sangat penting, dengan berbicara secara pribadi dan dari hati-ke hati, mereka akan lebih nyaman dan terbuka. Setidaknya beban pikiran mereka bisa plong," papar Rima.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata usaha (TU) Lapas Kelas IIB Cebongan Aris Bimo mengatakan, untuk tahanan yang beragama Islam, setiap hari juga telah mendapat pendampingan. "Pasca-kejadian pendampingan dilakukan lebih intensif," ungkap Aris.

Aris juga mengungkapkan, sampai empat hari pasca-kejadian, ada satu tahanan yang mengalami susah makan akibat trauma. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com