Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tanjung: Anas, Kader HMI yang Berhasil

Kompas.com - 15/03/2013, 18:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh senior Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akbar Tanjung menilai sosok mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai salah satu kader HMI yang berhasil. Keberhasilan Anas ditunjukkan dengan mampu memimpin sebuah partai politik.

"Kalau dari segi kaderisasi, Anas merupakan salah satu contoh kaderisasi HMI yang cukup berhasil. Ya, dia bisa jadi Ketum Partai Demokrat," ujar Akbar, di Gedung Kompleks Parlemen, Jumat (15/3/2013).

Akbar pun menuturkan jika saat ini Anas terkena perkara hukum, hal itu sama sekali tidak terkait dengan proses kaderisasi di HMI. "Karena dalam pola kaderisasi HMI selalu diingatkan untuk pemimpin-pemimpin yang menjadi contoh bagi masyarakat, pemimpin yang jadi teladan," ucapnya.

Ia pun menuturkan kedatangan para tokoh HMI ke kediaman Anas adalah murni sebagai bentuk solidaritas. "Bukan wujud politik untuk membangun kekuatan, sama sekali tidak," katanya.

Seperti diberitakan, Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan hadiah terkait proyek Hambalang dan proyek lainnya. Sejak menjadi tersangka, Anas menyatakan mundur dari Partai Demokrat.

Selepas Anas tak lagi menjabat, sejumlah kerabat dan rekan-rekan Anas di HMI kerap datang ke kediamannya memberikan dukungan. Beberapa tokoh HMI yang pernah bertamu ke rumah Anas yakni Akbar Tanjung, Mahfud MD, Viva Yoga Mauladi, Priyo Budi Santoso, Yuddy Chrisnandi, dan Misbakhun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com