Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Rumah Warga Tapalang Terancam Abrasi

Kompas.com - 10/03/2013, 03:04 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com — Tujuh rumah warga di pesisir Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terancam dihantam gelombang pasang akibat abrasi pantai di wilayah itu.

Sebanyak tujuh rumah warga di Tampalang, Sabtu, terancam dihantam gelombang pasang setelah tanggul penahan ombak di pesisir desa ini hancur akibat abrasi dan gelombang pasang.

Air laut sudah berada tepat di belakang rumah penduduk sehingga ketika gelombang pasang datang, rumah warga akan terancam. Agus, salah seorang warga mengatakan, sebelumnya gelombang pasang menjebol tanggul penahan ombak yang selama ini melindungi permukiman warga setempat, sehingga membuat permukiman itu terancam gelombang pasang.

"Kalau tidak segera diantisipasi pemerintah, tujuh rumah itu terancam dihantam gelombang pasang seperti rumah lainnya yang sudah lebih dulu hancur dihantam gelombang pasang," kata Agus, Sabtu (9/3/2013).

Menurut dia, sebelumnya, sebanyak 24 rumah warga yang paling dekat dengan laut telah porak-poranda setelah dihantam gelombang pasang dari perairan Sulawesi setinggi tiga meter, Kamis (10/1/2013) sekitar pukul 18.00 Wita.

"Kini rumah warga yang tersisa sebanyak tujuh unit kembali terancam seperti rumah warga lainnya yang lebih dekat ke laut, jika tidak ada bantuan pemerintah untuk mencegah air laut menghantam permukiman warga itu," ujarnya.

Ia berharap bantuan pemerintah segera turun sebelum rumah-rumah tersebut benar-benar hancur dihantam gelombang pasang yang diperkirakan masih akan terjadi, mengingat kondisi cuaca buruk di perairan Sulawesi.

Awal, warga lainnya, mengatakan, rumah warga yang terletak di pesisir pantai di Kecamatan Tapalang itu sudah menjadi langganan gelombang pasang ketika angin kencang terjadi di perairan Sulawesi.

Tanggul penahan ombak yang dibangun pemerintah di daerah itu tidak mampu lagi melindungi permukiman warga, sehingga ombak pasang menghantam permukiman warga dan mengakibatkan kerusakan. Dia berharap tanggul penahan dibangun lebih kuat lagi.

Menurut Awal, warga yang rumahnya telah hancur dihantam gelombang pasang, saat ini masih takut kembali ke rumah sehingga masih mengungsi di rumah tetangga yang lebih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com