Jakarta, Kompas -
Kecelakaan pertama terjadi di pelintasan kereta api di kawasan Volvo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin pagi pukul 08.40. ”Palangnya sudah turun, tetapi Kopaja tetap
Kopaja datang dari arah Jalan Raya Pasar Minggu, di lokasi kejadian, seharusnya tidak diperbolehkan berbelok ke kanan dan berputar arah. Namun, Kopaja P-16, bernopol B 7978 GD, tetap nekat dan menerobos pelintasan yang pintunya tertutup.
Kereta rel listrik 459 dari arah Bogor yang tengah melaju langsung menabrak kopaja yang menyebabkan sisi kanan bus itu rusak parah. ”Posisi bus masuk ujungnya saja. Kereta
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, tetapi delapan penumpang bus terluka. Menurut Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Sigit, kedelapan korban itu yaitu Aminah (47), terluka di siku kiri; Tayat (32), terluka di kedua siku; Iwan Aji Partio (8), terluka di kening; Salwi (40), terluka pada punggung dan dada; Hesti (56), terluka bagian tubuh sebelah kiri; serta Yati Suhaesih (52), Onah (45), dan Supriyatin (45), masing-masing terluka di kepala.
”Semua korban dibawa ke Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC) Warung Buncit dan RS Siaga, Pasar Minggu,” kata Sigit.
Sigit menegaskan, sopir bus kopaja, Daryono, tidak melarikan diri, tetapi segera mengantar para korban ke rumah sakit. ”Sekarang sopir sudah ditahan,” tutur Sigit.
Daryono, pagi kemarin, tidak mengoperasikan busnya sesuai trayek, tetapi melayani penyewa rombongan keluarga besar yang akan menghadiri acara pernikahan di kawasan Pejaten, Pasar Minggu. Namun, naas, Aminah dan sanak saudaranya kini dirawat di rumah sakit.
Menurut Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Purbawa, kecelakaan akibat kendaraan lain menerobos pelintasan KA sudah sering terjadi.
”Padahal, sudah ada rambu dan palang pintu,” katanya.