Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopaja Terabas Rambu dan Terbalik, 12 Orang Terluka

Kompas.com - 04/03/2013, 03:02 WIB

Jakarta, Kompas - Kembali terjadi, kecelakaan pada angkutan umum di dua tempat berbeda, Minggu (3/3), akibat perilaku sopir yang ugal-ugalan dan kondisi kendaraan yang tidak prima. Sedikitnya 12 orang terluka, termasuk awak bus, dalam kejadian tersebut.

Kecelakaan pertama terjadi di pelintasan kereta api di kawasan Volvo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin pagi pukul 08.40. ”Palangnya sudah turun, tetapi Kopaja tetap nyelonong. Jadinya diseruduk kereta,” kata Sadili, warga setempat.

Kopaja datang dari arah Jalan Raya Pasar Minggu, di lokasi kejadian, seharusnya tidak diperbolehkan berbelok ke kanan dan berputar arah. Namun, Kopaja P-16, bernopol B 7978 GD, tetap nekat dan menerobos pelintasan yang pintunya tertutup.

Kereta rel listrik 459 dari arah Bogor yang tengah melaju langsung menabrak kopaja yang menyebabkan sisi kanan bus itu rusak parah. ”Posisi bus masuk ujungnya saja. Kereta nabrak bagian depan dan menyeret bus,” kata saksi mata lainnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, tetapi delapan penumpang bus terluka. Menurut Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Sigit, kedelapan korban itu yaitu Aminah (47), terluka di siku kiri; Tayat (32), terluka di kedua siku; Iwan Aji Partio (8), terluka di kening; Salwi (40), terluka pada punggung dan dada; Hesti (56), terluka bagian tubuh sebelah kiri; serta Yati Suhaesih (52), Onah (45), dan Supriyatin (45), masing-masing terluka di kepala.

”Semua korban dibawa ke Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC) Warung Buncit dan RS Siaga, Pasar Minggu,” kata Sigit.

Sigit menegaskan, sopir bus kopaja, Daryono, tidak melarikan diri, tetapi segera mengantar para korban ke rumah sakit. ”Sekarang sopir sudah ditahan,” tutur Sigit.

Daryono, pagi kemarin, tidak mengoperasikan busnya sesuai trayek, tetapi melayani penyewa rombongan keluarga besar yang akan menghadiri acara pernikahan di kawasan Pejaten, Pasar Minggu. Namun, naas, Aminah dan sanak saudaranya kini dirawat di rumah sakit.

Menurut Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Purbawa, kecelakaan akibat kendaraan lain menerobos pelintasan KA sudah sering terjadi.

”Padahal, sudah ada rambu dan palang pintu,” katanya.

Purbawa mengakui, pelintasan sebidang, baik yang legal maupun liar, seharusnya ditertibkan. Namun, untuk membuat terowongan atau jalan layang dan juga menutup pelintasan liar di luar tanggung jawab PT KAI.

Sigit menambahkan, Daryono dipastikan telah melanggar beberapa aturan berlalu lintas. ”Proses hukum terus berjalan,” ucap Sigit.

Terbalik

Korban sopir bus ugal-ugalan bertambah lagi pada Minggu siang pukul 12.25 ketika salah satu dari empat bus kopaja yang mengangkut jemaat GKI Yasmin terbalik di trotoar di depan Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Rombongan jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia itu menaiki empat bus kopaja untuk menggelar aksi damai dengan beribadah di depan Istana.

Beberapa saksi mata mengatakan, bus bernomor polisi B 7906 NP itu dan tiga bus lainnya datang dari Jalan Veteran 3 hendak belok ke kanan ke arah Jalan Medan Merdeka Utara. Bus naas itu tidak terlihat mengurangi kecepatan saat berbelok. Bus juga dalam posisi terlalu ke kiri sehingga ban mengenai trotoar sehingga oleng dan terguling ke kiri. Ada kecurigaan rem bus tidak berfungsi maksimal.

Brigadir Satu Imam dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya mengatakan, polisi masih mengusut penyebab kecelakaan tunggal tersebut. Sebanyak empat orang, termasuk sopir, terluka di beberapa bagian tubuhnya dan segera dilarikan ke RS Umum Daerah Tarakan, Jalan Suryopranoto.

Kondisi bus rusak di bagian depan dan sisi kiri. Bercak darah tampak di antara pecahan kaca yang berserak di trotoar tempat bus terbalik. (NEL/LKS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com