Warga Peduli Pilgub Jabar Lakukan Puasa "Mutih"

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekelompok warga peduli "Pemilihan Gubernur Jawa Barat Bersih" melakukan puasa mutih di Gedung Media Centre Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Rabu (27/2/2013). Mereka berharap pelaksanaan penghitungan suara dapat berjalan bersih dan hasilnya  diakui oleh masyarakat.

"Kami mendapatkan wangsit untuk melakukan puasa agar ketua dan komisioner KPU dapat bekerja dengan baik, lurus dan bersih tanpa adanya intervensi dari pihak manapun," ujar salah satu perwakilan, Khairil Anwar di Bandung.

"Puasa mutih artinya kami tidak diperbolehkan makan daging sehingga harapannya adalah tidak akan ada asupan makanan yang membuat panas dan emosional, sehingga keputihan hati kami ini akan juga menular ke seluruh jiwa KPU Jabar dan jajarannya," kata Khairil.

Sementara itu perwakilan lainnya, Abah Suhe, berharap, dengan puasa mutih ini dapat terpilih gubernur yang mampu bersih-bersih sesuai dengan pilihan rakyat. "Semoga data yang dirilis KPU Jabar bukan data manipulatif sehingga akan mendapatkan legitimasi rakyat untuk itu sejak Selasa (kemarin) kami duduk di ruangan ini untuk memantau perkembangan raihan suara setiap waktu," tutur Abah.

Abah merasa, saat ini KPU menjadi sorotan dan hasil yang akan ditetapkan bisa menjadi sumber konflik. "Maka ijinkanlah kami memberkati KPU dengan puasa mutih ini," ujar pria asal Cianjur ini.

Sebanyak lima orang warga yang berasal dari Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung ini melakukan puasa mutih sejak Rabu dini hari dan diperkirakan hingga Minggu (3/3/2013) mendatang. Mereka berkumpul dan bahkan tidur di dalam gedung media centre dan konon masih belum mendapat ijin dari pihak KPU Jabar.