JAYAPURA, KOMPAS.com — Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian menegaskan, kasus penembakan di Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya itu tidak bernuansa "merdeka" atau politis.
Kasus penembakan terhadap anggota TNI dan warga sipil itu diduga terkait masalah pilkada yang tahapannya saat itu sedang berlangsung, kata Irjen Tito, Senin (25/2/2013).
Dikatakan, indikasi kasus itu terlihat jelas karena saat pelaksanaan pilkada gubernur berlangsung aman, demikian pula saat pencoblosan pilkada bupati Puncak. Namun, begitu pleno KPU Puncak hendak dilaksanakan, serangkaian penyerangan terhadap anggota TNI dan warga sipil terjadi.
"Kami saat ini tengah mendalami dan mengumpulkan bukti, termasuk dugaan keterlibatan calon bupati yang ikut dalam pilkada tersebut," tegas Irjen Tito.
Menurut jenderal berbintang dua ini, karena adanya indikasi itu maka saat ini pihaknya terus mengumpulkan bukti-bukti guna mengungkap dugaan atau indikasi tersebut.
Karena itulah, kata Irjen Tito, dipastikan kasus yang terjadi tidak berkaitan dengan faktor politik atau isu perjuangan "Papua Merdeka". Tidak perlu dialog-dialog, kata Tito, karena hal yang sesungguhnya terjadi adalah kasus kriminal dan tidak bernuansa politik.
Dirinya menambahkan, untuk mengantisipasi masalah kamtibmas pascapleno di kawasan itu, saat ini pihaknya sudah menambah pasukan. Kasus penembakan dan penyerangan terhadap pos keamanan dan warga sipil itu mengakibatkan12 orang tewas, delapan di antaranya prajurit TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.