PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Tingginya angka inflasi Kalimantan Tengah pada Januari 2013 yang mencapai 2,18 persen, sangat mengejutkan. Meski pada Januari tak ada kondisi yang biasanya memicu lonjakan inflasi , angka itu jauh lebih tinggi dari masa Lebaran pada Agustus 2012 sebesar 0,57 persen.
"Inflasi Kalteng pada Januari 2013 memang mengagetkan karena sangat tinggi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng Panusunan Siregar di Palangkaraya, Kalteng, Jumat (1/2/2013).
Inflasi itu merupakan gabungan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, sebesar 2,91 persen dan Palangkaraya sebesar 1,63 persen.
"Setahu saya, inflasi Sampit pada Januari tak pernah setinggi itu. Kalau inflasi Palangkaraya lebih terkendali tapi kami berharap, bisa lebih ditekan," ujarnya.
Komoditas yang memberi andil inflasi tertinggi di Sampit, antara lain udang basah, cabai rawit, dan bahan bakar rumah tangga.
Sementara komoditas yang memberi andil inflasi tertinggi di Palangkaraya misalnya bahan bakar rumah tangga, bawang merah, dan ayam goreng.
Panusunan mengatakan, inflasi yang tinggi, disebabkan banyaknya kebutuhan pokok di Kalteng masih dipasok dari provinsi lain.
"Kenapa kita tidak menyediakan kebutuhan-kebutuhan itu, agar tak menjadi pemicu inflasi. Mudah-mudahan berbagai pihak terkait bisa menghasilkan bermacam kebutuhan tersebut," ujarnya.
Tim Pengendali Inflasi Kalteng diminta segera mengadakan pertemuan, sehubungan dengan inflasi pada Januari 2013 yang amat tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.