Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Penumpang Batavia Air Padati Kantor di Malang

Kompas.com - 31/01/2013, 12:53 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan calon penumpang pesawat Batavia Air, Kamis (31/1/2013), mendatangi kantor perwakilan yang ada di Kota Malang, Jawa Timur. Mereka menuntut pengambilan uang tiket yang sudah lama dipesan.

Sejak pukul 09.00 WIB, puluhan calon penumpang mulai mendatangi kantor perwakilan Batavia Air yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang. "Ini kantor sudah digembok. Kantornya sudah tak berpenghuni," kata Muhammad Zainal Abidin (70), warga Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pagi tadi.

Zainal mengaku telah membeli tiket tujuan Malang-Banjirmasin, senilai Rp 550.000 ditambah biaya travel. "Di sini hanya ada pengumuman, kita disuruh menghubungi kurator di Jakarta. Ini kan sudah tidak benar," keluhnya bernada kecewa.

Seluruh pegawai, kata Zainal, sudah kabur dari kantor perwakilan. Pintu masuk dalam kondisi disegel. "Sejak pagi, ada puluhan calon penumpang yang datang ke kantor Batavia Air ini," kata dia lagi.

Zainal menilai, seharusnya keputusan pailit tidak mengganggu jadwal penerbangan yang tiketnya telah terjual, misalnya dengan mengalihkan penerbangan ke maskapai lain.  "Selama ini tidak ada pemberitahuan apa-apa kepada calon penumpang," sambungnya.

Hal yang sama dikatakan Erza Fatimatussuhria, calon penumpang yang tinggal di Jalan Mayjen Panjaitan 14B Kota Malang. "Kami menuntut uang kami dikembalikan," kata perempuan yang mengaku sudah membeli tiket jurusan Malang-Palngkaraya untuk dua penumpang.

"Nomor kantor yang saya dihubungi sudah tidak menjawab. Berkali-kali saya telepon tidak ada jawaban," kata Erza.

Sementara, menurut Ermawati, calon penumpang yang sudah beli tiket Surabaya-Mataram, pihak Batavia memang tidak memberi konfirmasi. "Uang saya harus diganti senilai Rp 3 juta lebih. Itu untuk jatah tiket 5 orang," kata warga Singkaling Kabupaten Malang itu.

Dari puluhan calon penumpang itu, seluruhnya meminta diganti uang atau bisa dialihkan ke penerbangan lain sesuai jadwal yang ada. "Harus ada pertangjawaban jelas kepada pemesan tiket," kata Erma.

Erma mengaku sangat kecewa kepada pihak Batavia Air. "Selama ini, saya pelanggan setia Batavia Air. Sekarang sangat kecewa dibuat seperti ini," kata Erma. "Harapan kita kepemerintah, semoga ada solusinya. Karena yang membeli tiket bukan semuanya orang mampu," keluh Erma lagi.

Diberitakan sebelumnya, maskapai penerbangan PT Metro Batavia (Batavia Air) diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, 30 Januari 2013. Pengadilan memutuskan pailit Batavia Air karena dinilai tak mampu membayar utang perjanjian sewa-menyewa pesawat dengan International Lease Finance Corporation (ILFC) sebesar 4,69 juta dollar AS. Utang yang jatuh tempo pada 13 Desember 2012 tersebut tak kunjung dibayarkan oleh PT Batavia Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com