Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Fokus Singkirkan Sampah

Kompas.com - 29/01/2013, 03:03 WIB

Selain di jalan-jalan utama dan permukiman, sampah juga menumpuk di kali dan kanal Jakarta. Akibatnya, sampah yang menyumbat kali dan kanal itu menghambat aliran air.

Pekan lalu, volume sampah di 10 kali dan kanal itu mencapai 1.420 meter kubik per hari. Sampah tersebar di Pintu Air Manggarai, Kali Sentiong, Kali Sunter, Kali Tubagus Angke, Kali Baru Timur, Kali Mookervart, Cengkareng Drain dan Pesing, Kali Sodetan Sekretaris, Kanal Barat di Seasons City, dan Kali Baru Barat.

”Pembersihan terus kami lakukan. Paling tidak 70 persen jalur air sudah bersih dari sampah,” kata Maryana, Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana Prasarana Konservasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI.

Menyumbat

Di Jakarta Utara, sampah menumpuk di Waduk Pluit sejak Kamis pekan lalu. Petugas mengangkat sekitar 250 meter kubik sampah atau 20 truk setiap hari. Selain menghambat aliran, sampah ini juga menyumbat pelimpas hingga tak berfungsi.

Koordinator pengerukan sampah dan endapan di Waduk Pluit, Heryanto, menyebutkan, sampah itu berasal dari permukiman dan wilayah-wilayah yang tergenang banjir selain dari kali dan saluran-saluran yang mengalir.

Dari 13 pelimpas di pintu Waduk Pluit, lanjut Heryanto, hanya empat di antaranya yang berfungsi. Padahal, fungsi pelimpas penting untuk membuat air mengalir ke waduk dan tak bisa kembali ke sungai atau saluran.

Dengan lima backhoe, mobil pengeruk, pekerja bekerja ekstrakeras mengeruk dan mengangkutnya ke tempat pembuangan akhir Bantargebang, Bekasi. Sepuluh dump truck setidaknya dua kali mengangkut sampah dalam sehari.

Sampah juga berserak di jalan raya dan permukiman yang tergenang. Namun, jalan-jalan utama di Penjaringan umumnya telah bersih dari sampah serta endapan tanah dan batu.

Dibersihkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com