MANADO, KOMPAS.com - Akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Tombariri, hingga Senin (28/1/2013) beberapa desa masih terisolasi. Setidaknya lebih dari 10 titik ruas jalan yang longsor, lima di antaranya sangat parah.
Longsor terjadi mulai dari Desa Ranowangko yang membuat jalan sepanjang kurang lebih 50 meter tertimbun material longsor. Ruas jalan di Desa Kumu terdapat dua titik longsor yang parah.
Demikian pula di Desa Poopoh juga terdapat dua titik longsor. Ferdi Langesan (31) warga Kumu yang ditemui Kompas.com saat berusaha melewati ruas jalan yang longsor mengatakan, desa mereka terisolasi sejak hari Sabtu (26/1/2013) malam.
Sementara, Min Rumagit (61) warga Ranowangko yang rumahnya tertimbun longsor mengeluhkan bantuan yang lambat datang. "Sampai sekarang belum ada bantuan. Saya hanya dibantu cucu saya mengangkut lumpur dari dalam rumah," ujar Min.
Pada hari Minggu (27/1/2013) banjir yang disertai lumpur menerjang juga tiga desa yang ada di Kecamatan Tombariri. Ratusan rumah terendam lumpur, delapan di antaranya hanyut diseret air.
Bantuan yang disalurkan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulut masih tertahan di Desa Borgo, karena akses jalan belum bisa dilalui. Berdasarkan pantuan di lokasi, belum ada alat berat yang turun membersihkan material longsor. Usaha pembersihan hanya dilakukan oleh warga dengan peralatan seadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.