Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM Tidak Masuk Akal

Kompas.com - 22/01/2013, 20:49 WIB
Dewi Indriastuti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengasumsikan permintaan minyak dunia akan turun, akibat kondisi ekonomi yang belum membaik. Namun, pemerintah lupa, suplai minyak dunia juga bisa turun.

Turunnya suplai minyak dunia itu bisa dilakukan negara-negara produsen minyak, dengan berbagai kondisi. Akibat suplai yang terbatas, maka turunnya permintaan tidak akan berpengaruh. Minyak tetap terbatas, harga minyak dunia tetap saja ada kemungkinan untuk naik.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM Yogyakarta Tony Prasetiantono mengemukakan hal itu dalam rapat dengan Komisi XI di Jakarta, Selasa (22/1/2012). Tony hadir dalam rapat dalam kapasitasnya sebagai komisaris PT Bank Permata Tbk.

"Bagaimana pemerintah bisa mengasumsikan subsidi BBM tahun 2013 lebih rendah daripada tahun 2012? Tidak masuk akal," kata Tony.

Pada tahun 2012, realisasi subsidi BBM sebesar Rp 211,89 triliun. Pada tahun 2013, anggaran subsidi BBM sebesar Rp 193,8 triliun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com