Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Happy Salma ke Gerindra, Dessy Ratnasari ke PAN

Kompas.com - 16/01/2013, 11:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang penetapan calon anggota legislatif yang akan dilakukan pada April 2013 mendatang, partai-partai politik mulai gencar melakukan manuver pendekatan dengan kalangan artis. Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah menyatakan diri mulai menjalin komunikasi dengan kalangan artis.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, ada dua artis yang menjalin komunikasi, yakni penyanyi Irwansyah dan aktris Happy Salma. "Sudah awalan pembicaraan, ada Happy Salma, Irwansyah, satu lagi saya lupa. Mereka datang ke saya dan menyatakan ketertarikannya untuk bergabung," ujar Muzani, Rabu (16/1/2013), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Meski sudah menjalin komunikasi, Muzani menyatakan partainya belum akan memastikan apakah artis-artis tersebut akan maju sebagai caleg Partai Gerindra di Pemilu 2014 nanti. Muzani menuturkan setiap caleg yang akan diusung Gerindra dari kalangan apa pun tetap harus melalui proses penjaringan.

"Kami sedang membuat sistem skor, itu sistem yang membedakan kader partai dan non-partai atau pendatang baru. Itu akan kami skor dalam tabulasi," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edi mengatakan partainya sudah melakukan komunikasi politik dengan tiga artis.

"Ada Ikang Fawzi, Marissa Haque, dan Dessy Ratnasari, sudah kami lakukan komunikasi," imbuh Tjatur.

Tjatur mengatakan, partainya tidak akan membedakan perlakuan terhadap artis untuk diajukan sebagai caleg. Menurutnya, PAN terbuka terhadap calon legislatif dari berbagai kalangan selama ia memiliki kapasitas, kredibilitas, hingga jejak rekam yang baik.

"Selain itu, dia tidak tersangkut hukum dan dia bisa meraup dan mengumpulkan konstituen. Artis itu sama dengan profesi lain. Kami tidak melihat keartisannya," ucap Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com