Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Perda Mengangkang Terlalu Ekstrem

Kompas.com - 08/01/2013, 20:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dimyati Natakusumah menilai rencana pemerintah kota Lhokseumawe yang akan membakukan larangan duduk mengangkang bagi perempuan saat dibonceng di atas sepeda motor terlalu ekstrem. Dimyati melihat persoalan ini hanyalah sebatas kebiasaan yang tidak perlu diatur ke dalam legal formal.

"Memang naik motor itu harus ada adab, bagaimana naik kendaraan, yang begitu bisa dibuat dalam instruksi atau edaran atau bisa himbauan ulama bahkan MUI. Ini kan soal kebiasaan publik, common sense terlalu ekstrem dan genit kalau dibuat aturan," ujar Dimyati, Selasa (8/1/2013), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dimyati mengatakan jika surat edaran larangan itu dijadikan perda, maka ada implikasi sanksinya ketika ada pelanggaran. Padahal, menurut Dimyati, posisi duduk di atas sepeda motor tidak perlu berlebihan di atur. "Cukup himbauan saja karena ini urusan dengan Allah," imbuh Dimyati.

Menurut Dimayati, surat edaran yang dibuat Walikota Lhokseumawe itu seharusnya berisi himbauan, bukannya larangan. "Seharusnya dihimbau saja menggunakan pakaian rok panjang, atau baju muslim. Sehingga tidak usah diatur soal mengangkang atau tidaknya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Lhokseumawe Suadi Yahya mengeluarkan surat edaran yang mengimbau kaum perempuan tidak duduk mengangkang saat dibonceng sepeda motor. Alasannya adalah untuk peningkatan dan mendukung syariat Islam yang telah ada qanun-nya di Aceh. Menurut Suadi, kaum perempuan yang duduk mengangkang saat dibonceng sepeda motor tidak sesuai dengan budaya Aceh yang Islami.

"Sebenarnya budaya Aceh, bagi perempuan, kalau duduk di sepeda motor ini tidak boleh mengangkang, budayanya harus duduk menyamping," jelas Suadi.

Surat edaran berupa imbauan kepada warga Lhokseumawe, menurutnya, mulai berlaku sejak Selasa (1/1/2013) lalu. Sosialisasi pun dilakukan ke kecematan hingga ke desa-desa. Selama satu bulan ke depan, pemerintah kota Lhokseumawe akan mengevaluasi sejauh mana efektivitas surat edaran itu berdampak ke masyarakat. Jika dinilai baik, maka akan disahkan sebagai qanun.

Suadi mengklaim surat edarannya ini didukung masyarakat Lhokseumawe, setidaknya kalangan ulama di wilayah itu. Menurutnya, alasan yang berkembang di kalangan ulama Lhokseumawe menyebutkan, jika kaum perempuan duduk tidak mengangkang saat dibonceng sepeda motor, terlihat karakter perempuannya.

"Kalau duduk mengangkang, itu kayak lelaki, kalau dilihat dari samping. Tapi kalau duduk menyamping, ciri khasnya terlihat kalau itu perempuan," jelas Suadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

    Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

    Nasional
    PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

    PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

    Nasional
    Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

    Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

    Nasional
    Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

    Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

    Nasional
    Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

    Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

    Nasional
    Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

    Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

    Nasional
    Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

    Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

    Nasional
    Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

    Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

    Nasional
    Ganjar Akan Bantu Kepala Daerah PDI-P di Pilkada 2024

    Ganjar Akan Bantu Kepala Daerah PDI-P di Pilkada 2024

    Nasional
    Diwarnai Keterlambatan, Kloter Terakhir Gelombang Pertama Jemaah Haji Tiba di Madinah

    Diwarnai Keterlambatan, Kloter Terakhir Gelombang Pertama Jemaah Haji Tiba di Madinah

    Nasional
    Andika Perkasa Siap Jika Diperintah PDI-P Maju Pilkada Jakarta

    Andika Perkasa Siap Jika Diperintah PDI-P Maju Pilkada Jakarta

    Nasional
    Kata Megawati soal Sikap PDI-P Terhadap Pemerintahan ke Depan

    Kata Megawati soal Sikap PDI-P Terhadap Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Pengamat Nilai Megawati Dukung Puan Jadi Calon Ketum PDI-P

    Pengamat Nilai Megawati Dukung Puan Jadi Calon Ketum PDI-P

    Nasional
    Andika Perkasa Akui Sudah Ber-KTA PDI-P Sejak Tahun Lalu

    Andika Perkasa Akui Sudah Ber-KTA PDI-P Sejak Tahun Lalu

    Nasional
    Hanura Ikut Apa Pun Sikap Politik PDI-P, Termasuk jika di Luar Pemerintahan

    Hanura Ikut Apa Pun Sikap Politik PDI-P, Termasuk jika di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com