Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilham-Aziz: Sulsel Jangan Jadi Provinsi Korup

Kompas.com - 08/01/2013, 09:56 WIB
Kontributor Tana Luwu, Husain

Penulis

LUWU, KOMPAS.com - Kampanye akbar hari kedua calon gubernur Sulawesi Selatan, pasangan Ilham Arif Sirajuddin - Aziz Qahar Mudzakkar (IA) di zona III wilayah Tana Luwu, Sulawesi Selatan, dihadiri puluhan ribu orang, Senin (7/1/2013).

Dalam kampanye yang dihadiri sekitar 70.000 orang, pasangan ini mengkritisi pemerintahan Sayang (Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang) yang tidak bisa mengangkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel, serta miris melihat provinsi Sulsel masuk peringat enamter terkorup di indonesia. Seperti biasa, Ilham dan Aziz tampil orasi.

Di depan massa, Ilham memaparkan keunggulan dan manfaat Kartu Semangat Baru 9 Bebas yang memberikan pelayanan bebas biaya dari lahir sampai mati. Dia mengatakan, dengan kartu itu tidak ada lagi warga yang akan putus sekolah karena kekurangan biaya, tidak ada lagi pasien yang terlambat dilayani hanya tidak membawa uang, tidak ada lagi petani kekurangan bibit.

Sedang Aziz dalam orasinya mengedepankan pemerintahan bersih, jangan jadi provinsi terkorup. "Lihat korupsi dana bantuan sosial yang nilainya sekitar Rp 44 miliar, namun hanya menyeret juru bayar jadi korban tapi pimpinannya tetap melenggang. Ini ketidakadilan hukum," kata Aziz.

Sementara itu juru kampanye dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Amru Saher mengatakan, jika dulu Soekarno punya kesempatan memerdekakan orang Indonesia, sekarang Ilham-Aziz memiliki kesempatan mensejahterakan masyarakat Luwu, maka tidak ada alasan memilih dan memenangkan Ilham-Aziz.

Pada kesempatan itu hadir anggota DRP RI dari Partai Demokrat Bahrum Daido, juga anggota DPRD Sulsel dari daerah pemilihan Luwu Yusa Ali, Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak, dan Ketua DPC PBB Ummu Kalsum Qahhar Mudzakkar.

Dalam orasinya, Aziz memantik semangat warga Luwu agar tidak menjadi tukang dorong mobil mogok. "Kalau ada mobil mogok, sopirnya datang minta bantuan, setelah mobilnya bunyi, sopir meninggalkan orang Luwu dan hanya menyisakan asap," ungkap Aziz beranalogi.

Aziz juga meminta simpatisannya agar menolak sogokan untuk memilih kandidat tertentu. "Sogok menyogok itu perbuatan dosa. Tapi kalau hanya menerima duit tanpa embel-embel, itu namanya hadiah," kata Aziz.

Puluhan ribu simpatisan dihibur Setia Band (ex ST 12), Art2 Tonic, Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ), artis KDI Firah dan Ika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com