Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngebut, Remaja Tabrak Sepeda Motor dan Rumah

Kompas.com - 29/12/2012, 03:41 WIB

Menurut Hindarsono, Jumat, sejak pukul 06.00, petugasnya sudah siaga di RS Fatmawati. Namun, kemungkinan baru Jumat sore polisi memastikan bisa atau tidak memeriksa Andika yang juga pebisnis suku cadang mobil itu.

Lebih lanjut, Hindarsono yang didampingi Kepala Unit Laka Lantas Ajun Komisaris Sigit Purwanto mengatakan, identitas Andika awalnya sulit dipastikan karena dompetnya hilang saat dihajar massa. ”Kemudian dicek ke data kami, ternyata Andika memiliki SIM A yang dibuat tahun 2005 dan tentu sudah mati sekarang. Mobil Nissan Grand Livina yang dikendarainya adalah milik orangtua yang bersangkutan,” katanya.

Sigit menambahkan, Andika kenal Hwancheol, warga negara Korea, dari seorang temannya 4-5 hari lalu. Rabu (26/12) malam, mereka pergi ke salah satu kafe di Kemang. Kamis dini hari, dalam perjalanan pulang dari kafe, Andika menyerempet Daihatsu Taruna yang baru keluar dari klub malam di kawasan Kemang.

”Yang warga negara Korea sudah dimintai keterangan dan sampai saat ini tidak terbukti terlibat dalam kecelakaan itu,” lanjut Hindarsono.

Hindarsono menambahkan, polisi juga akan meminta keterangan para saksi, yaitu saksi korban, pemilik tambal ban, dan pemilik warung untuk memastikan kejadian pada dini hari itu. Yang pasti, Andika adalah tersangka tunggal kasus tabrak lari yang menewaskan Herdianto, warga Semarang, Jawa Tengah, dan Maulana, warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Rawan kecelakaan

Hindarsono menambahkan, kasus tabrak lari tidak bisa menjadi indikasi kawasan Jakarta Selatan rawan kecelakaan. Namun, memang ada beberapa lokasi di Jakarta Selatan yang cenderung menjadi lokasi banyak peristiwa kecelakaan.

”Kawasan Ciputat dan Pasar Minggu adalah kawasan rawan kecelakaan. Ciputat tepatnya di Pasar Gaplek sampai fly over dan di Pasar Minggu tepatnya di Velbak sampai Volvo.

Terkait kecelakaan lalu lintas, sepanjang 2012 jumlahnya lebih sedikit, yaitu 637 kasus, dibanding tahun 2011 yang mencapai 661 kasus. Kerugian akibat kecelakaan pada 2011 mencapai Rp 1.813.300.000. Tahun ini kerugian meningkat menjadi Rp 2.026.100.000.

Adapun jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada 2012 mencapai 42 orang atau meningkat 100 persen dibandingkan tahun 2011 yang hanya 21 orang. Adapun jumlah korban luka pada 2012 turun 3,28 persen atau sebanyak 855 orang dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 884 orang. Total jumlah pelanggaran lalu lintas pada 2012 sebanyak 32.564 kasus. Jumlah ini cukup rendah jika dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 56.717 kasus. (RAY/NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com