Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidangan di Hadapan Para Dewa

Kompas.com - 06/12/2012, 07:22 WIB

RESTORAN Mahagiri memanjakan lidah dengan olahan makanan segar ala Bali. Hidangan itu terasa makin nikmat karena disantap di hadapan Gunung Agung, tempat bersemayam para dewa.

Pada saat cuaca cerah, Gunung Agung tampak utuh menjulang tinggi hingga ke langit. Sejauh mata memandang terlihat hamparan sawah subak berundak-undak. Itulah panorama dari Restoran Mahagiri, kala kami bersantap.

Gemericik air dari Sungai Telaga Wajah berpadu dengan kesegaran hawa sejuk pegunungan membuat pengunjung betah berlama-lama makan sambil menikmati keindahan alam pedesaan khas Bali.

”Konsep restoran kami adalah tri hita karana. Harus ada hubungan harmonis dengan Tuhan, alam, dan sesama yang bisa dirasakan pengunjung di sini,” kata Pemilik Restoran Mahagiri, Made Sugiri.

”Semua tamu terkesan dengan kekuatan alam yang ada di sini,” tambahnya.

Kekuatan Dewa Brahma sebagai pencipta dan pemelihara bisa dirasakan dari kehadiran Dewi Sri, dewi pelindung padi. Dewa Wisnu disimbolkan dalam wujud air, sedangkan Gunung Agung menjadi istana Dewa Syiwa.

Ketika cuaca tak bersahabat dan Gunung Agung menghilang dari pemandangan, pengunjung restoran masih bisa menikmati keelokannya dari selembar kartu pos. Kartu yang dibagikan gratis sebagai suvenir itu bergambar Gunung Agung.

Tuna Bali

Keindahan alam hanyalah salah satu unsur yang membuat orang tertarik datang ke Mahagiri. Daya tarik utama restoran ini tetap terletak pada kelezatan hidangan khas Bali-nya. Sate ikan tuna dan tuna goreng tepung yang lumer di mulut hingga aneka salad nan kriuk menjadi salah satu menu andalan dari banyak hidangan istimewa yang disajikan Restoran Mahagiri.

Daging ikan tuna segar harus diblender hingga lembut sebelum diulek dengan parutan kelapa dan aneka bumbu. Adonan itu lantas digoreng dengan hanya sedikit menambahkan cabai. ”Tuna itu ikan laut yang sifatnya dingin harus diberi cabai untuk menaikkan rasa,” tambah Sugiri.

Berbeda dengan masakan khas Bali di restoran lain yang umumnya sangat pedas, olahan di Mahagiri sengaja dibuat tidak begitu pedas. Sate tuna lilit yang biasanya disajikan super pedas, disajikan dengan rasa gurih. Hal ini untuk menyiasati agar makanan khas Bali itu tetap bisa dinikmati pelanggan dari luar Bali yang umumnya kurang suka pedas. Pencinta pedas hanya perlu menambahkan sambal yang disediakan terpisah.

Selain ikan tuna segar, sajian dari laut lainnya seperti olahan cumi dan udang juga dihidangkan di Mahagiri. ”Masakan laut segar dinikmati di kaki Gunung Agung, itu keunggulan kami,” kata Sugiri.

Tak melulu cuma hidangan laut, olahan ayam, sapi, hingga menu ala Barat juga dihadirkan di meja makan. ”Kuncinya harus fresh. Beli ayam langsung digoreng saja pasti enak. Jangan lupa harus disajikan panas,” tambah Sugiri.

Tahu dan tempe menjadi ciri khas masakan Indonesia yang selalu bisa ditemui kapan pun di Mahagiri. Orak arik tempe atau tahu saus kecap manis yang murah meriah ini banyak dicari oleh konsumen vegetarian.

Kerja keras

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com