Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur dari Tahanan, Roki Diduga Terlibat Teror Bom Solo

Kompas.com - 21/11/2012, 19:56 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus terorisme Roki Apris Dianto (29) yang melarikan diri dari rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya hingga kini belum ditemukan. Setelah kabur, Roki diduga kembali merencanakan aksi teror. Salah satunya aksi teror bom di Markas Kepolisian Pasar Kliwon, Solo, Selasa (20/11/2012) kemarin.

"Patut diduga, karena dia orang sekitar Klaten. Tapi kita belum ada bukti ke arah sana," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2012).

Hal senada dikatakan pengamat teroris Al Chaidar. Menurutnya, Roki patut dicurigai merencanakan teror yang belakangan kembali terjadi di Solo. Apalagi menurut Boy sebelumnya, Roki tak lagi berada di Jakarta. Roki sudah sangat mengenal Solo karena ia dan kelompoknya terlibat aksi teror bom di beberapa tempat di Klaten, Jawa Tengah, pada November hingga Desember 2010 lalu.

Aksi kelompok Klaten itu, antara lain, meledakkan bom rakitan di tiga pos polisi, dua gereja, dan sebuah masjid. Roki juga diketahui mampu merakit bom. Paham radikalisme untuk melakukan aksi teror juga diduga masih melekat kuat pada Roki.

"Ada kemungkinan begitu (terlibat teror Solo). Karena Roki ahli merakit bom dan dia sangat mengenal Solo. Selain itu, juga karena ada doktrin tak boleh berhenti berjihad," terang Al-Chaidar saat dihubungi.

Untuk diketahui, Roki dengan mudahnya melarikan diri dari rutan lantai 4 yang dijaga ketat sesuai standar operasi Densus 88 Antiteror Polri, Selasa (6/11/2012). Lantai empat tersebut memang khusus tahanan kasus terorisme.

Selasa siang sekitar pukul 13.00, tercatat puluhan pembesuk ke lantai empat, namun tidak ada dari mereka yang menyatakan ingin menjenguk Roki. Roki pun sebelumnya diketahui tidak pernah dibesuk. Kebanyakan dari pembesuk saat itu adalah wanita berpakaian cadar warna hitam.

Tak lama berselang setelah jam besuk habis, Roki sudah menghilang dari balik jeruji besi itu. Roki diduga kuat mengelabui petugas dengan menyamar sebagai wanita bercadar. Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri hingga saat ini belum berhasil menangkap Roki yang telah divonis enam tahun penjara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com