Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyergapan di Poso, 1 Tewas, 14 Diciduk

Kompas.com - 04/11/2012, 02:26 WIB

Poso, Kompas - Sepanjang Sabtu (3/11) pagi, situasi di Poso, Sulawesi Tengah, dihujani suara tembakan saat polisi melancarkan penyergapan terhadap sejumlah orang terduga teroris di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota. Satu orang tewas ditembak dan 14 lainnya ditangkap. Namun, penyergapan itu mengakibatkan kerusuhan karena warga membalas dan memblokade sejumlah ruas jalan.

Namun, Sabtu petang, situasi berangsur pulih. Lalu lintas di dalam kota dan trans-Sulawesi via Poso yang sempat lumpuh sejak pagi mulai dibuka sore hari. Kendati demikian, penjagaan ketat masih dilakukan di sejumlah titik, terutama di sekitar Kelurahan Kayamanya, lokasi penyergapan.

Penyergapan dilakukan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Brimob Kelapa Dua, Brimob Polda Sulteng, serta Polres Poso di Jalan Pulau Irian dan Pulau Sabang, Kelurahan Kayamanya, sekitar pukul 06.00 Wita. Saat penyergapan, sejumlah warga yang diduga terkait jaringan teroris berlari masuk ke SD Negeri 27 Poso yang berada di Jalan Pulau Irian. Sekolah itu memang diliburkan terkait rencana penyergapan tersebut.

Saat tim Densus mengepung SDN 27, sebagian warga itu melempar batu dan benda yang diduga bom ke arah polisi. Rentetan tembakan lalu terdengar. Satu warga, yakni Abdul Khalid Tumbingo (27), tewas tertembak. Abdul Khalid yang diduga terkait jaringan teroris adalah pegawai honorer di Dinas Kehutanan Kabupaten Poso sebagai polisi hutan. Seorang warga lainnya, MY, ditangkap.

Pasca-penyergapan dan jenazah Abdul Khalid dibawa ke Palu, situasi sekitar Kelurahan Kayamanya kian mencekam. Terlebih saat sebagian petugas Densus dan Brimob yang menggunakan helm baja dan penutup kepala serta menenteng senjata berada di jalan dan mengejar sejumlah orang yang kabur. Lokasi penyergapan berada sekitar 500 meter dari Markas Polres Poso.

Lalu lintas akhirnya lumpuh. Terlebih saat sebagian warga Kayamanya melakukan perlawanan dan mulai memukul tiang listrik. Warga yang mendengar bunyi tiang listrik itu sontak berlari menjauh. Pasar Sentral Poso, yang berada dekat Mapolres Poso, tutup. Sebagian toko di Kota Poso juga tutup. Situasi kian mencekam saat warga menutup akses masuk ke Jalan Pulau Irian menggunakan balok, meja, dan benda-benda lain.

Melihat situasi itu, Brigjen (Pol) Rudy Sufahriadi, Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang memimpin operasi penegakan hukum di Poso, turun langsung ke Kayamanya dan meminta warga bubar. Barikade yang menghalangi jalan dibuka dan warga diminta melintas seperti biasa. Namun, situasi itu tidak berlangsung lama.

Sekitar pukul 09.00, puluhan warga Kayamanya mendatangi Mapolres Poso. Mereka mendesak polisi segera memulangkan jenazah Abdul Khalid untuk dimakamkan. Mereka menolak otopsi karena tewasnya sudah jelas, yakni tertembak.

Saat negosiasi antara keluarga dan polisi berlangsung, massa mulai merangsek dan berusaha menerobos palang di dekat pos jaga mapolres. Tak lama kemudian, serentak tiang listrik di sekitar mapolres dan Kelurahan Kayamanya dipukul. Warga pun berdatangan dan berusaha menyerang mapolres. Situasi tak terkendali saat massa mulai membakar ban, rambu lalu lintas, dan sebuah pos polisi.

Polisi akhirnya mengejar massa, tetapi mendapat perlawanan. Situasi kian mencekam saat rentetan suara tembakan terdengar disertai suara teriakan massa. Sebuah bom pipa dilempar pengunjuk rasa ke depan Pasar Sentral Poso. Tim Gegana Brimob Polda Sulteng segera mengamankan bom sehingga tidak sempat meledak. Situasi mulai reda sekitar pukul 16.00 saat massa kembali ke rumah masing-masing. Lalu lintas akhirnya kembali pulih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com