PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan meminta hujan buatan dilaksanakan di daerahnya. Meski demikian, perkembangan kondisi di daerah itu, antara lain jumlah titik panas, menjadi pertimbangan untuk melaksanakan hujan buatan.
"Diperkirakan hujan buatan bisa dilakukan mulai awal Oktober 2012," kata Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan, Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Heru Widodo, Minggu (30/9/2012), di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pada 28 September, jumlah titik panas sebanyak 105 titik atau jauh meningkat dibandingkan pada 27 September yang sebanyak 41 titik, dan 26 September sebanyak 15 titik. Kabut asap juga semakin sering muncul. Sementara di Jambi, menurut Heru, titik panas sudah berkurang.
Heru mengemukakan, beberapa kali penerbangan di sana terganggu kabut asap hingga pesawat tak bisa mendarat. "Kemungkinan asap itu berasal dari Sumsel," ujarnya.
Penerbangan di Palembang, Sumsel, juga mulai terganggu. Menurut Heru, Pemprov Sumsel sudah siap dengan status bencana asap. "Surat sudah masuk. Tinggal menunggu keputusan BPNB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Para petugas BNPB sudah meninjau ke lapangan, katanya. Sejak Agustus lalu, titik panas di Sumsel sebenarnya sudah meningkat. Jika dilaksanakan di Sumsel, hujan buatan akan berlangsung sekitar 30 hari."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.