Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Kiwil di Lereng Merapi

Kompas.com - 27/09/2012, 05:05 WIB

Menurut Wajiyanto, sebelum erupsi sebagian besar warga di lereng Merapi bekerja sebagai peternak dan petambang pasir. Namun, setelah letusan Merapi warga beralih profesi sebagai penyedia jasa wisata, salah satunya penyewaan jip.

Pada erupsi 2010, sebagian besar rumah warga Kinahrejo hancur diterjang awan panas Merapi. Meski demikian, bencana tersebut kini telah diganti dengan berkah baru, salah satunya dengan pendapatan baru dari penyewaan jip wisata Merapi atau biasa mereka sebut lava tour Merapi.

Slamet Ndomo (27), anggota Grinata Adventure, mengungkapkan, setelah erupsi awalnya ia hanya menjadi tukang ojek bagi para wisatawan di Kinahrejo. Kemudian, setelah menabung sedikit demi sedikit, ia kemudian membeli jip.

”Di sini ada aturan tidak tertulis, warga tidak diperkenankan memiliki usaha dobel. Kalau ngojek, ya, ngojek, kalau sewa trail, ya, sewa trail, dan kalau sewa jip, ya, sewa jip. Ini semua dilakukan demi pemerataan usaha semua warga dan tidak ada warga yang mendominasi,” paparnya.

Rute ”lava tour”

Meski terdapat bermacam-macam kelompok jip, semua komunitas menyediakan paket wisata yang sama dengan tarif seragam Rp 250.000 sekali jalan.

Rute lava tour yang biasa dilewati ”kiwil” adalah Kali Opak, kemudian Tugu Ambruk di Dusun Petung, batu ”alien” (bentuknya mirip kepala alien) di Dusun Jambu, Dusun Kaliadem, yang habis diterjang awan panas, Museum Petung tempat menyimpan barang-barang sisa erupsi, rumah Mbah Maridjan di Kinahrejo, hingga Gumuk Petung, sebuah bukit kecil yang sangat strategis untuk menyaksikan Merapi secara utuh.

Bagi para wisatawan, petualangan mengendarai ”kiwil” sangat mengesankan. Mereka bisa menyaksikan secara langsung sisa-sisa erupsi Merapi. Sambil mengendarai jip, mereka mendengarkan penjelasan dari para sopir yang sekaligus juga menjadi pemandu wisata.

Bencana erupsi Merapi ternyata tak mematahkan semangat warga lereng Merapi. Sapi-sapi mereka memang telah mati tersapu awan panas, tetapi mereka tetap bertahan dengan mata pencarian baru, salah satunya membuka jasa wisata lava tour dengan ”kiwil”. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com