Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Infrastruktur Sail Morotai yang Belum Selesai

Kompas.com - 02/09/2012, 22:19 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

MOROTAI, KOMPAS.com - Pengakuan Panitia Lokal Sail Morotai tentang infrastruktur Sail Morotai yang sudah selesai dirampungkan ternyata belum sepenuhnya benar. Salah satu infrastruktur pendukung yakni Rumah Pintar ternyata belum selesai dikerjakan.

Untuk mengantisipasinya, panitia akhirnya menggunakan salah satu gedung yang ada di lokasi Sail Morotai di Desa Juanga, Morotai untuk dijadikan sebagai rumah pintar. Sebab rumah pintar ini nantinya akan diresmikan Presiden pada acara puncak Sail Morotai, 15 September 2012.

Sedianya Rumah Pintar itu dibangun di dekat lokasi kegiatan puncak Sail Morotai. Namun saat kunjungan tiga Menteri masing-masing Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo, dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz di Morotai, Minggu (2/8/2012), Rumah Pintar tersebut belum juga selesai. Pekerjaannya masih sekitar 60 persen.

Menteri Perumahan Rakyat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan Rumah Pintar itu mengatakan, panitia mengambil inisiatif dengan menggunakan sebuah gedung yang ada di lokasi Sail Morotai untuk dijadikan sebagai Rumah Pintar.

"Karena nantinya akan diresmikan oleh Presiden dan gedung yang dipakai ini juga satu deretan dengan gedung Museum PD II yang juga akan diresmikan Presiden," jelas Djan.

Ia menambahkan, dalam rangka menyukseskan Sail Morotai, pihaknya tidak hanya membangun Rumah Pintar saja, tapi juga ada 20 rumah khusus yang diperuntukan saat Sail Morotai. 20 unit rumah khusus ini terdiri 16 unit yang dibangun dengan biaya Rp 25 juta per rumah dan 4 unit rumah lagi dengan biaya Rp 60 juta karena menggunakan fasilitas AC.

"Nanti diapakan pemerintah dareah setelah Sail itu terserah mau diapakan karena akan kita serahkan ke pemda," ungkap Djan.

Djan menjamin pekerjaan rumah pintar dan rumah khusus sedianya baru bisa selesai 7 hari ke depan. Dia mengakui lambatnya pekerjaan tersebut karena kekurangan tenaga kerja.

Untuk mengantisipasi itu, pihaknya telah mendatangkan 59 orang pekerja yang berasal dari Jawa. Untuk mempercepatnya lagi, Menpera juga meminta kepada pihak TNI dalam hal ini Korem 152 Babullah.

Sayangnya, Danrem 152 Babulla Kolonel Inf Kosasih Azis mengatakan para tukang dari TNI saat ini juga tengah sibuk melaksanakan operasi Bhakti Kartika Jaya. Dalam operasi itu sejumlah personil TNI dikerahkan untuk membangun sarana ibadah dan sekolah yang ada di Morotai.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com