Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senggol Airfast, Lion Air Cek Kondisi Pesawat

Kompas.com - 24/08/2012, 18:09 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membenarkan ada pesawatnya yang menyenggol pesawat Airfast pada Jumat (24/8/2012), sekitar pukul 03.35 WIB. Untuk menghitung berapa kerugian, pihaknya harus mengecek kondisi pesawat dulu.

"Yang pasti pesawat harus dicek dulu. Nah perbaikannya apa, ya harus dievaluasi," kata Edward ketika dihubungi Kompas.com, Jumat.

Ia menjelaskan, senggolan antara pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-FLB 737 900 ER dengan pesawat Airfast Indonesia PKOCU MD82 terjadi di bagian sayap kedua pesawat. Namun, berapa besar kerugian yang diderita kedua maskapai, belum bisa dihitung. Untuk menghitung besar kerugian, pihak Lion Air harus terlebih dahulu mengecek pesawat yang bersenggolan tersebut.

"Belum tahu aturannya bagaimana," tambah dia.

Edward pun menuturkan, sudah ada tim yang berada di bandara yang akan membicarakan kejadian yang terjadi dini hari tadi.

Selain itu, ia menegaskan, kejadian tersebut tidak mengganggu operasional Lion Air. Maskapai, kata dia, mempunyai pesawat cadangan.

"Nggak (terganggu). Operasional normal," tandas Edward.

Peristiwa senggolan kedua maskapai ini sebelumnya juga dibenarkan Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II (AP II) Trisno Heryadi ketika dihubungi Kompas.com. Menurutnya, senggolan terjadi saat pesawat Lion Air yang tidak dalam keadaan hidup sedang ditarik keluar dari stan R37 menuju stan B33. Saat melewati stan R36, terjadi senggolan dengan pesawat Airfast.

"Yang menabrak adalah pesawat Lion," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com