Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Teror Belum Terungkap

Kompas.com - 22/08/2012, 03:11 WIB

Solo, Kompas - Kepolisian Negara Republik Indonesia hingga Selasa (21/8) belum juga dapat mengungkapkan pelaku teror penembakan ataupun pelemparan granat di dua Pos Pengamanan Lebaran di Solo, Jawa Tengah, pekan lalu. Namun, untuk mengantisipasi agar teror tak berlanjut, aparat kepolisian diperintahkan menembak pelaku yang membahayakan jiwa orang.

Demikian diakui Kepala Polresta Solo Komisaris Besar Asdjimain di Solo, Selasa. ”Anggota yang membawa senjata, apabila mengetahui hal yang membahayakan jiwa atau harta benda diperintahkan untuk menembak. Itu adalah standar operasional prosedur,” ujarnya.

Selasa siang, Asdjimain mendampingi rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo mengunjungi Brigadir Kepala Endro Margiyanto. Anggota Polresta Solo itu ditembak orang tak dikenal di Pos Pengamanan Lebaran di Gemblegan, Kecamatan Serengan, Solo, Jumat lalu.

Setelah operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di pinggang kirinya, kondisi Endro membaik. Selasa siang, ia masih dirawat di ICU.

Mengenai pelaku penembakan anggota kepolisian di Gemblegan dan pelemparan granat di Pos Pengamanan Lebaran di Gladak, Sabtu lalu, Polri masih terus menyelidikinya. ”Pelaku tetap kami cari. Namun, yang lebih penting ke depan adalah mencegah jangan sampai terjadi lagi seperti itu,” kata Asdjimain.

Ia menyatakan, seluruh barang bukti, seperti peluru dan proyektil, diserahkan ke tim Laboratorium Forensik untuk diselidiki asalnya. Meski sudah diketahui jenis pelurunya Luger dan WCC, namun asal peluru itu masih diselidiki. Demikian juga dengan granat yang diledakkan di Gladak.

Serukan jangan takut

Ketua Komisi Ukhuwah MUI Kota Solo A Dahlan mengungkapkan keprihatinannya atas teror beruntun yang terjadi di Solo. ”Kami juga berkepentingan dengan kasus ini. Kami menganggap dari peristiwa ini ada pihak ketiga yang akan mengambil keuntungan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Dahlan menjelaskan MUI Kota Solo meminta masyarakat agar tidak terpengaruh apalagi takut dengan teror itu. Masyarakat juga jangan terpancing emosinya. (son)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com