Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Harapan Penyelesaian Kasus Rohingya

Kompas.com - 06/08/2012, 20:46 WIB

Oleh Panca Hari Prabowo

Bentrokan yang terjadi di Rakhine pada Juni lalu di Myanmar mendorong polemik dan juga kecaman terhadap pemerintah Myanmar atas penanganan kasus tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Padahal sebelumnya negara tersebut mendapat apresiasi dari berbagai kalangan atas kemajuan proses demokrasi.

Bentrokan di Rakhine yang menempatkan etnis Rohingya menjadi pusat perhatian berbagai kalangan mulai dari aktivis hak asasi manusia hingga para pimpinan sejumlah negara.

Di Tanah Air sendiri kabar penahanan dan perlakuan tidak seimbang pemerintah Myanmar terhadap etnis tersebut dalam bentrokan di Rakhine Juni lalu juga menyulut berbagai pendapat dan kecaman termasuk permintaan agar pemerintah Indonesia sebagai salah satu pendiri ASEAN dan juga memimpin ASEAN dalam periode 2011 lalu bisa turun tangan.

Pemerintah Indonesia diminta mempengaruhi pemerintah Myanmar agar menangani kasus tersebut secara lebih adil.

"Saya juga mendengarkan dan mengetahui bahwa ada keprihatinan dari kalangan masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi di Myanmar, khususnya yang menyangkut etnis Rohingya," kata Presiden dalam keterangan pers yang disampaikan Sabtu (4/8) akhir pekan lalu.

Pemerintah juga memiliki keprihatian, dan bukan hanya prihatin, tetapi pemerintah telah, sedang, dan terus lakukan upaya baik itu diplomasi maupun upaya lain yang berkaitan dengan isu kemanusiaan atas etnis Rohingya yang ada di Myanmar tersebut, tambah Presiden.

Kepala Negara pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dan menyikapi kasus tersebut dengan mengupayakan membantu penyelesaian kasus tersebut dengan sejumlah langkah yang ditempuh.

Langkah pertama yang dilakukan adalah membahas masalah ini secara multilateral maupun regional untuk mendapatkan penyelesaian yang baik.

"Pemerintah secara multilateral dan regional aktif bahas permasalahan yang berkaitan etnis Rohingya, baik PBB, ASEAN dan forum lain, secara bilateral aktif jalin diplomasi dan kerja sama, kata Presiden Yudhoyono.

Untuk diketahui, ketika banyak negara tolak kedatangan para pengungsi dan pencari suaka etnis Rohingya di negara Asia Tenggara, Indonesia menerima kedatangan mereka, dan sekarang tercatat ada 270 pencari suaka, 124 pengungsi Rohingya, katanya.

Kemudian Indonesia bekerja sama dengan badan PBB dan lembaga internasional lain untuk selesaikan, berikan status.

"Kami juga telah dan terus lakukan aksi kemanusiaan yang berkaitan dengan etnis Rohingya. tadi malam saya siapkan surat. Insya Allah terkirim. Kepada Presiden Thein Sein, ungkapkan harapan Indo ke pemerintah Myanmar untuk selesaikan permasalahan etnis Rohingya dengan sebaik-baiknya," kata Presiden.

Langkah yang kedua adalah Indonesia mengusulkan pada pemerintah Myanmar untuk mengundang badan PBB atau diplomat asing dan juga negara yang tergabung dalam organisasi kerjasama Islam melihat kondisi sebenarnya sehingga ada opini yang seimbang berdasarkan situasi yang terjadi sebenarnya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com