Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.240 Rumah di Ambon Masih Terendam Banjir

Kompas.com - 02/08/2012, 18:47 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (2/8/2012) melaporkan banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Rabu (1/8/2012) hingga saat ini mulai surut. Namun 5.240 unit rumah masih terendam banjir yang tersebar di 26 lokasi.

Menurut versi BNPB, korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor mencapai 10 orang. Rinciannya, 3 orang di BTN Kanawa, 4 orang di Desa Passo, dan 2 orang di Desa Negeri Lama. Sementara korban luka parah 5 orang dan luka ringan 2 orang.

Sedangkan berdasarkan data dari BPBD Provinsi Maluku, sebagaimana yang sudah diberitakan, jumlah korban jiwa mencapai 11 orang. Sebanyak 10 orang di Kota Ambon dan satu orang di Desa Tengah-tengah.

Sutopo melanjutkan, sementara kerusakan fisik akibat banjir dan longsor ini meliputi 119 rumah rusak parah, 24 rumah rusak sedang, dan 77 rumah rusak ringan. Sebanyak 102 rumah terancam longsor.

Warga yang mengungsi mencapai total 527 kepala keluarga atau 1.452 jiwa. Para pengungsi tersebar di 13 lokasi. Selain rumah, sebanyak 66 unit bangunan infrastruktur dan fasilitas umum juga rusak diterjang banjir dan longsor. Bangunan dimaksud seperti talud, saluran irigasi, jalan dan sebagainya.
 
Hingga kini, kata Sutopo, BNPB, BPBD Maluku, BPBD Kota Ambon bersama instansi terkait masih melakukan penanganan darurat. Kegiatan ini melibatkan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial, Badan SAR Nasional (Basarnas), Tagana, TNI, Polri, PMI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas lainnya dan masyarakat.

Menurutnya, BNPB telah menyerahkan dana siap pakai Rp 250 juta untuk operasional tanggap darurat. Sebelumnya, BNPB juga telah menyerahkan Rp 5,7 miliar untuk perbaikan perumahan 118 unit yang terkena longsor sebulan sebelumnya. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan di lapangan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com