Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro: Jaga Toleransi

Kompas.com - 20/07/2012, 03:14 WIB

Jakarta, Kompas - Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S Rajab, Kamis (19/7), mengingatkan potensi gangguan keamanan selama Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri akan meningkat dibandingkan biasanya. Masyarakat diajak menjaga keamanan dan juga toleransi antarumat beragama.

Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya Untung S Rajab dalam Rapat Lintas Sektoral yang dihadiri pimpinan perwakilan dari sejumlah instansi di kantor Polda Metro Jaya.

Hadir dalam acara itu perwakilan dari TNI; Jasa Marga; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; serta sejumlah instansi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam acara itu hadir perwakilan dari kalangan pengelola obyek wisata.

Berdasarkan kalender keamanan dan ketertiban masyarakat, ada kecenderungan peningkatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, baik terkait masalah sosial maupun kejahatan. Semua polisi dan aparat yang terlibat dalam operasi pengamanan Ramadhan dapat menyikapinya.

Menurut Untung, ada beberapa kondisi yang memungkinkan munculnya gangguan kamtibmas, yakni konflik sosial dan permasalahan ekonomi atau konflik antarkelompok dan balapan liar. Semua itu merupakan bagian dari konflik sosial. Sementara gangguan keamanan yang disebabkan faktor ekonomi bisa berupa pencurian, perampokan, dan penipuan.

Selain itu, ujar Untung, gangguan kamtibmas juga bisa muncul karena kurangnya stok pangan dan bahan bakar minyak akibat kebutuhan melonjak.

Dilarang bakar mercon

Dalam kesempatan itu, Untung mengingatkan, agar suasana ibadah Ramadhan terjaga masyarakat dilarang membunyikan mercon. Masyarakat juga dilarang membentuk geng-geng apa pun, apalagi menjurus perilaku kekerasan.

Selama Ramadhan, para pengelola tempat hiburan malam diharapkan menaati peraturan yang ada, mana saja yang boleh buka dan mana yang tidak. Tempat hiburan malam yang boleh dibuka dibatasi waktu operasionalnya, yakni pukul 20.30- 01.30.

”Kalau dilanggar kami tindak. Bahkan ada ancamannya, kalau dilanggar izin operasinya bisa dicabut instansi pemda yang berwewenang,” katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Agung Budi Maryoto mengatakan, untuk pengamanan Idul Fitri atau Operasi Ketupat Jaya 2012, yang rencananya digelar pada 11-26 Agustus, Polda Metro Jaya dan jajaran akan menyiagakan 8.000 personel. Selain itu, diharapkan ada bantuan personel dari TNI (90 personel), Pemda DKI (645 personel), dan Jasa Marga (100 personel). Jumlah total personel yang bersiaga sebanyak 8.645 personel.

Sementara itu, di Jakarta Utara, menjelang Ramadhan, Kepolisian Resor Jakarta Utara menggelar Operasi Cipta Kondisi jelang Ramadhan yang berlangsung tanggal 1-18 Juli. Hasilnya ditangkap 40 pelaku kejahatan. Selain itu, juga diamankan 10.123 botol minuman keras tak berizin dari sejumlah warung dan toko.

Dalam acara gelar hasil Operasi Cipta Kondisi jelang Ramadhan di halaman Polres Jakarta Utara, Kamis (19/7), Kepala Polres Jakarta Utara Komisaris Besar Muhammad Iqbal menyampaikan, operasi itu digelar untuk menekan potensi gangguan keamanan yang cenderung meningkat.

Di Jakarta Utara, Tanjung Priok merupakan kawasan yang memiliki potensi kriminalitas tinggi dibandingkan daerah lain. Selain arealnya yang paling luas dan padat penduduk, tingkat kerawanan keamanan juga tinggi karena beberapa jalan arteri di daerah itu terhubung dengan wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

”Jalan yang ada di Tanjung Priok itu beberapa di antaranya terhubung dengan wilayah lain. Hal ini menyebabkan pelaku kejahatan mudah bergerak di kawasan itu,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Iqbal, pihaknya akan bekerja sama dengan satuan kamtibmas di lingkungan untuk meningkatkan keamanan di kalangan masyarakat.(RTS/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com