Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ekspedisi Tiba di Puncak Gunung Api Banda

Kompas.com - 28/06/2012, 12:01 WIB
Heru Sri Kumoro,
Prasetyo Eko P

Tim Redaksi

BANDA, KOMPAS.com — Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas mencapai puncak Gunung Api (641 mdpl), di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (28/6/2012). Tim berangkat sekitar pukul 10.00 WIT dan tiba sekitar pukul 12.00 WIT.

Jalur yang dilalui tim cukup terjal. Medan didominasi pasir dan kerikil. Tim harus ekstrahati-hati karena tiap jengkal pijakan mudah sekali longsor.

Sampai di puncak, tim disambut kabut tebal. Aroma belerang yang keluar dari kawah juga tercium. Selain itu, angin kencang juga berembus di puncak. Uap belerang terlihat mengepul dari kawah dan sejumlah retakan bebatuan di puncak.

Sampai di puncak tim istirahat sejenak sebelum mengambil foto dan video. Tim juga menyantap bekal yang dibawa untuk memulihkan tenaga. Ikan tongkol bakar dibumbui kecap dan irisan cabai merah menambah nikmat santapan.

Pemandangan saat langit bersih sangat menawan dengan Kota Banda Neira dan negeri-negeri di sekitarnya terlihat dari puncak. Laut biru jernih mengelilingi kepulauan rempah-rempah di kejauhan. Keindahan dan kekayaan kepulauan ini, terutama pala-nya, menarik bangsa Barat sejak ratusan tahun lalu.

Gunung Api telah beberapa kali meletus. Sejarah letusan gunung ini telah dicatat sejak awal abad ke-16. Terakhir, Gunung Api meletus pada 1988.

Letusan itu membuat ribuan warga di sekitar gunung dan pulau-pulau sekitarnya, Banda Naira dan Banda Besar, dievakuasi. Menurut warga Negeri Lonthoir, Banda Besar, mereka diungsikan dengan KRI Teluk Langsa ke Ambon.

Kaki gunung yang dihuni sebelum letusan terjadi, sekarang dikosongkan meski sebagian warga telah kembali membangun rumah di sejumlah tempat. Warga Gunung Api ada yang dipindah ke Masohi, Pulau Seram, dan sejumlah tempat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com