Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luasan Areal Tembakau di Temanggung Meningkat

Kompas.com - 18/06/2012, 20:13 WIB
Regina Rukmorini

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com -- Luas areal tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat ini mencapai 15.443,5 hektar. Luasan ini masih akan terus bertambah karena pada bulan Juni ini, diperkirakan masih akan ada tambahan luas tanam berkisar 50 hektar.

Kepala Seksi Perkebunan dan Agrobisnis Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, Gunarto mengatakan, luas tanaman tembakau jauh meningkat dibandingkan tahun 2011, yang mencapai 14.244 hektar.

Kendati demikian, peningkatan luas tanam ini diperkirakan tidak menimbulkan terjadinya produksi berlebih, karena produksi tembakau yang dihasilkan masih belum memenuhi permintaan pabrikan. "Volume permintaan masih di atas volume produksi. Kami berharap, panen tembakau kali ini dapat dibeli pabrikan dengan harga tinggi dan menguntungkan petani," kata Gunarto, Senin (18/6/2012) di Temanggung.

Saat ini, total permintaan tembakau mencapai 18.500 ton, yang berasal dari pabrik rokok PT Gudang Garam 7.500 ton, PT Djarum Kudus 5.000 ton, PT Bentoel 3.000 ton, dan permintaan dari sejumlah pabrik rokok kecil mencapai 3.000 ton.

Dengan mengacu pada rata-rata produktivitas tanaman tembakau yang mencapai tujuh kuintal per hektar, maka panen tembakau tahun ini hanya mencapai 10.810,45 hektar.

Luas tanam yang bertambah ini, menurut Gunarto, menunjukkan antuasiame petani yang semakin tinggi untuk menanam tembakau. Hal ini antara lain dipicu oleh tingginya harga tembakau pada panen di tahun 2010 dan tahun 2011.

Harga daun tembakau basah dari ladang yang biasanya hanya berkisar Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kg, tahun lalu laku terjual Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kg.

Wahno, petugas pembantu kepala urusan umum Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, mengatakan, jika tahun lalu luas tanaman tembakau di Kandangan hanya berkisar satu hektar, tahun ini, luasan areal tembakau diperkirakan mencapai tiga hektar.

Selain karena tergiur dengan harga tinggi tembakau, menurut Wahno, banyak petani memilih menanam tembakau karena saat ini hama tikus banyak menyerang tanaman padi dan palawija yang telah ditanam.

"Dengan maraknya serangan hama tikus, dan kondisi sulit air di musim kemarau ini, maka tembakau menjadi pilihan yang paling tepat saat ini," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com